Gus mendorong masyarakat, BKMT, serta koperasi desa untuk mengambil bagian dalam penyediaan kebutuhan dapur MBG, mulai dari telur hingga sayur-mayur.
Ia menyoroti ironi bahwa 85 persen pasokan telur Tapsel masih berasal dari luar daerah.
“ Maka ini kesempatan. Mari mulai beternak ayam atau menanami tanah kosong agar kebutuhan dapur MBG terpenuhi oleh daerah sendiri, ” imbaunya.
Selain itu, Bupati juga menjelaskan progres pembangunan Sekolah Rakyat yang kini masih memanfaatkan BLK Tapsel di Siharang-harang.
Gedung permanen senilai Rp250 miliar akan dibangun di kawasan perkantoran Pemkab Tapsel.
“ Hanya dari dua program ini saja, ada Rp650 miliar lebih uang yang berputar di Tapsel. Saya tidak khawatir soal pembangunan, ” tegasnya.
Di hadapan jamaah, Bupati turut memaparkan perjalanan investasi besar PLTA Simarboru senilai Rp21 triliun lebih, yang telah diperjuangkan sejak era Bupati Syahrul M Pasaribu.
Berkat percepatan yang ia dorong, PLTA diproyeksikan mulai beroperasi akhir 2025, lebih cepat setahun dari target awal.
Akhir bulan ini, PLTA akan memasuki tahap uji coba penggenangan bendungan Sipirok dengan volume 18 juta meter kubik selama 8 jam. Setelah tiga pekan uji coba, pembangkit mulai memproduksi listrik.
“ Pada Maret 2026 seluruh turbin sudah berputar. Tahun 2027 kita berharap keuangan Tapsel membaik karena ada dana bagi hasil listrik, ” katanya.
Bupati menjelaskan, keberadaan PLTA juga dapat membantu memitigasi potensi banjir. Sensor pendeteksi debit air bahkan telah dipasang sejauh 35 kilometer dari bendungan.
Tokoh masyarakat Sumut yang juga Bupati Tapsel dua periode (2010 - 2015. 2016 - 2021) H Syahrul M Pasaribu, turut memberikan sambutan yang meminta agar BKMT yang dirintis sejak 2011 terus dipertahankan.
Syahrul mengapresiasi percepatan operasional PLTA Simarboru yang sebelumnya sempat tertunda hingga empat kali.
Ia mengenang panjangnya proses awal proyek, mulai dari diskusi dengan pengembang NSHE pada 2010 hingga penerbitan izin lokasi pada 2011 - 2015.
“ Saya sangat bersyukur PLTA ini segera beroperasi. Setelah Gus Irawan menjabat Bupati, dalam waktu singkat pembangunan bisa kembali dipercepat, ” ujarnya.