Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Gus Irawan Pasaribu, akhirnya angkat bicara terkait penyebab bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di daerahnya dalam beberapa hari terakhir, diduga kuat aktivitas penebangan hutan di kawasan hulu sungai menjadi salah satu pemicu utama bencana tersebut.
“ Ini ada penebangan hutan kelihatannya di hulu, sehingga menyebabkan banjir bandang dengan intensitas hujan yang amat sangat tinggi, ” ujar Gus Irawan saat meninjau kondisi warga terdampak di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Sabtu (29/11/2025) petang.
Bupati mengungkapkan, Pemkab Tapsel sebelumnya telah menyatakan keberatan terhadap aktivitas penebangan kayu tersebut. Bahkan, secara resmi pernah menyurati Menteri Kehutanan minta penghentian aktivitas dinilai dapat mengancam keselamatan ekologis kawasan itu. “ Di bulan Juli, Kementerian Kehutanan melalui Dirjen Pengolahan Hutan Lestari, menerbitkan edaran untuk menghentikan penebangan kayu, ” tutur Gus Irawan.
Namun, tiga bulan setelah edaran penghentian tersebut, izin penebangan kembali diberikan. Mengetahui hal itu, Bupati kembali melayangkan surat protes dan keberatan ke Kementerian Kehutanan. “ Tanggal 14 November, saya sudah melayangkan surat ke Kementerian Kehutanan melakukan protes, keberatan, sekaligus bermohon untuk dihentikan lagi, ” jelasnya.
Ia menegaskan, kawasan ekosistem Batangtoru memiliki nilai konservasi yang tinggi karena menjadi habitat satwa dilindungi, termasuk Pongo tapanuliensis, serta menjadi lokasi pembangunan Proyek Strategis Nasional PLTA 510 MW.
Menurutnya, kerusakan tutupan hutan di hulu akan memberikan dampak serius bagi keberlanjutan ekosistem dan proyek strategis tersebut. Pemkab Tapsel kini terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan bencana serta memastikan keamanan warga yang terdampak.
Baca Juga: Belajar dari Tragedi 2003, Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
“ Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran bagi kita semua, dan segera menghentikan izin-izin yang tiga bulan lalu dihentikan sementara, lalu kemudian diberikan kembali, ” harapnya.(RI)