Realitasonlone.id - Tapanuli Tengah | Deru alam dan rusaknya infrastruktur tak menyurutkan langkah pengabdian Satuan Brimob Polda Sumut. Dengan semangat kemanusiaan, personel Brimob hadir di Kabupaten Tapanuli Tengah membangun jembatan penyeberangan darurat yang kini menjadi urat nadi kehidupan masyarakat, Selasa (16/12/2025).
Jembatan darurat yang dirakit secara gotong royong itu menjadi solusi cepat atas terputusnya akses warga. Sarana sederhana namun kokoh tersebut memungkinkan masyarakat kembali beraktivitas dengan aman—mulai dari bekerja, berbelanja kebutuhan pokok, hingga mengantar anak-anak ke sekolah dan mengakses layanan kesehatan. Sebelumnya, warga harus menyeberang dengan risiko tinggi; kini, jembatan itu menjelma simbol keselamatan sekaligus harapan.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menegaskan bahwa pembangunan jembatan penyeberangan darurat merupakan bentuk nyata kepedulian Polri terhadap keselamatan warga.
Baca Juga: 76 Mahasiswa Berprestasi Kurang Mampu Luat Pahae Taput Terima Beasiswa CSR dari SOL
“Pembuatan jembatan darurat ini adalah langkah cepat dan humanis Brimob Polda Sumut untuk memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan dengan aman. Kami hadir bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi solusi atas kesulitan yang dihadapi warga,” ujar Kombespol Ferry.
Tak berhenti pada pemulihan akses, Brimob Polda Sumut juga menjawab kebutuhan dasar masyarakat dengan menyalurkan air bersih melalui kendaraan taktis Water Treatment. Air layak konsumsi didistribusikan langsung ke warga, membantu menjaga kesehatan di tengah keterbatasan sarana pascabencana.
Seluruh kegiatan kemanusiaan ini dipimpin Komandan Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut, Kompol Mukhtar I. Kadoli yang turun ke lapangan memastikan jembatan penyeberangan darurat dibangun aman, fungsional, dan tepat guna. Kehadiran pimpinan di tengah personel dan masyarakat memperkuat semangat kebersamaan serta kepercayaan publik.
Baca Juga: Pemko Padangsidimpuan Tertibkan Penggunaan LPG 3 Kg Jelang Nataru
Sambutan hangat dan rasa syukur terpancar dari wajah warga. Jembatan darurat itu bukan sekadar penghubung dua sisi wilayah, melainkan penghubung harapan, bahwa negara benar-benar hadir saat masyarakat membutuhkan.
