PAHAE - realitasonline.id | Berdiri sekitar tahun 1806 dengan jamaah 20 kepala keluarga, mesjid ini terletak di Dusun V Simajambu Desa Simangumban Jae Kecamatan Simangumban Kabupaten Tapanuli Utara.
Proses perjalanan waktu, mesjid Al Huda berdiri persis di ujung watas dua kabupaten. Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan kini memiliki jamaah mencapai 120 KK berdomisili daerah perbatasan dimaksud.
Mesjid Al Huda yang awalnnya terbuat dari bahan papan dan sangat sederhana kini berdiri megah namun masih proses pembangunan.
Ceritanya, pembangunan mesjid Al Huda diinisiasi personil polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibas di kecamatan Simangumban Jae.
BACA JUGA : Karyawan Angkasa Pura II Bandara Kualanamu Lakukan Vaksinasi Covid-19 Tahap II
Tidak hanya cerita, ini fakta terang Pardamean Simanjuntak kepada sejumlah wartawan yang turun kelokasi, Selasa (27/4) seraya menerangkan kepiawaian Bribka Junior Hutabarat selaku Bhabinkamtibmas di Desa Simangumban Jae.
Selepas berbuka puasa, bersama penatua-penatua jamaah seperti Mursin Ritonga, Samsir Ritonga dan Mara Ritonga, Makmur Siagian oleh Pardamean Simanjuntak mengurai peranserta aktif dari Bripka Junior Hutabarat yang non muslim dalam proses pembangunan mesjid Al Huda.
