"Selain berterima kasih kepada aparat Penegak hukum yang telah bekerja dengan maksimal, kami juga meminta kepada para pelaku agar dihukum seberat beratnya," bebernya, seraya menambahkan, apapun persoalan yang melatarbelakangi peristiwa tersebut, tidak menutup kemungkinan merupakan efek dari bahayanya narkoba.
"Kepada Polres setempat, kami juga mengucapkan terima kasih," tutur Darwis diakhir pembicaraannya.
Diketahui, dalam paparan yang dilaksanakan Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak di Mako Brimob Kompi-2 Pematang Siantar, terungkap bahwa otak pembunuh Marsal adalah Sujito, pemilik diskotek Ferrari. Ia diketahui pernah mencalonkan diri sebagai Walikota Siantar pada tahun 2015 lalu.
Tidak hanya itu, Kapolda Sumut juga menyebut bahwa dalam kasus pembunuhan ini juga melibatkan oknum TNI berinisial A.
"A adalah oknum, makanya Pangdam hadir di sini," ucap Kapoldasu.
Sedangkan untuk senjata api yang digunakan oknum TNI, kata Kapoldasu, merupakan buatan pabrikan Amerika. Namun senjata api itu disebut bukan berasal dari institusi TNI.
"Senjata itu diduga berasal dari perdagangan ilegal. Itu senjata pabrikan. Nomor registernya jelas, buatan Amerika. Senjata pabrikan belum tentu masuk dengan benar dan milik kesatuan," tegas Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.