"Kami kecewa padahal perbaikan jalan juga dapat meningkatkan perekonomian warga Asahan yang notabene juga akan meningkatkan PAD Kabupaten Asahan," kata para pengunjuk rasa.
Baca Juga: Ikatan Santri di Abdya Kecam Konser Musik Expo Barsela: Tidak Sesuai dengan Syariat Islam
Namun sayang semua pihak terkait tidak ada yang turun menemui masa unjuk rasa dan hanya utusan Bapeda saja yang menemui para pengunjuk rasa dan hanya mengatakan bahwa nanti pihaknya yang akan sampaikan semua aspirasi adik-adik mahasiswa, ucap pengunjuk rasa.
Dengan kesal Johan mengatakan pada utusan Bapeda yang tak diketahui namanya bahwa ini sudah kedua kali aksi unjuk rasa, namun para pejabat Pemerintah Kabupaten Asahan tetap tuli dan tutup mata.
"Jangan-jangan ada niat mencari keuntungan sekelompok orang dari proyek Rp 20 miliar ini," kata pengunjuk rasa. Mosi tetap tidak percaya terhadap pembangunan menara mesjid senilai Rp 20 miliar melainkan untuk mencari keuntungan dan kami akan kembali dengan masa yang lebih banyak, kata pengunjuk rasa sambil membubarkan diri. (AY)