Sergai – Realitasonline.id| Masyarakat Desa Pekan Bandar Khalifah Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Sergai (Serdang Bedagai) Provinsi Sumatera Utara senantiasa dihantui perasaan takut banjir akibat banyak sungai ditutup.
Sungai-sungai yang sudah diubah menjadi kebun sawit itu juga kata Abdurrahman Sabtu 24 Junia 2023 membuat mata pencarian warga desa hilang, sehingga banyak warga desa jadi pengangguran dan sudah pasti merugikan masyarakat.
Sebelum ditutupnya sungai-sungai tersebut lanjut Abdurrahman yang akrab disapa Andut (42) yang berdomisili di Dusun III Desa Pekan Bandar Khalifah, sungai itu sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Menikah pada Bulan Dzulhijjah Dilarang, Betulkah? Buya Yahya Justru Bilang Begini
“Saya sembilan bersaudara dibesarkan orangtua dari hasil mencari Kepiting, udang dan ikan di sungai-sungai itu sejak 1978 hingga 2009. Tahun 1987 sejak SD, saya sudah mencari uang sendiri dari sungai itu," kisahnya.
Namun, sejak ditutupnya sungai-sungai tersebut pada 2010, dirinya merasa sedih karena hilang penghasilan setiap hari.
"Terpaksa saya dan ayah mencari nafkah di laut. Sedihnya hasil dari melaut tidak seperti hasil di sungai. Untuk mencari 1 kg udang dan kepiting sangat sulit di laut," ucapnya.
Baca Juga: Daftar Libur Serta Cuti Bersama Idul Adha 2023 Bagi PNS dan Pekerja Swasta, Cek di Sini
Sedangkan di sungai sambungnya, dia bisa mendapatkan udang dan kepiting sebanyak 5 hingga 10 kg.
Tapi sekarang setelah ditutup dan dijadikan kebun Sawit yang disebut-sebut dikelola oleh PT Prima Citra Agra Sawita (PCAS) bukan hanya dirinya, tapi warga Desa Pekan Bandar Khalifah sulit untuk mencari nafkah.
"Kalau orang sini bilang kami ini sudah terpuruk," kata Andut.
Sulitnya mencari kepiting, udang dan berbagai jenis ikan, kata Andut, salah satu faktor penyebabnya sungai ditutup dan air dari akar pohon kelapa sawit itu bewarna kuning.
Baca Juga: Puasa Arafah tapi Punya Utang Puasa Ramadan, Apakah Boleh? Ustaz Adi Hidayat Bilang Begini
Diduga sering dialirkan oleh pihak perusahaan ke satu sungai besar yang belum ditutup bernama Sungai Padang Lama (Bandar Khalifah).