Labuhanbatu - Realitasonline.id | Wakil Bupati Labuhanbatu Hj. Ellya Rosa Siregar, menghadiri Seminar Politik Perempuan yang diselenggarakan oleh Komisi Perempuan Remaja dan Perempuan (KPRK) Majelis Ulama Indonesia Labuhanbatu di Aula Kantor DP. MUI Labuhanbatu, Rantau Selatan.
Seminar yang bertemakan Peran Perempuan Berpolitik dalam perspektif islam ini, Wakil Bupati mengatakan, sejak Pemilihan umum pertama di Indonesia tahun 1955 perempuan sudah mempunyai hak sama di dalam tatanan politik Indonesia.
Menurut Ellya Rosa, menduduki jabatan itu bukan masalah jenis kelamin, tetapi bagaimana kesiapan, akhlak, dan bakatnya.
Baca Juga: Singapura Darurat Kasus Gagal Ginjal, Banyak Orang tidak Sadar, Begini Tanda-tandanya
"Dalam kepemimpinan, peran politik menjadi utama seperti konsultasi mediasi negosiasi dan perdamaian serta advokasi. Tujuan dan kiprah pemimpin dalam etika Islam, baik itu perempuan maupun laki-laki, adalah perlindungan hukum dan perlindungan profesi," ujarnya.
Dia menyebutkan, perempuan sebagaimana anjuran untuk semua manusia supaya berperan penting dan strategis, dalam membina keluarga dan masyarakat, terutama dalam membimbing anak atau pengikutnya ke arah kedewasaan, kematangan.
"Kemandirian pemimpin menjadi sosok penuntun bagi keluarga dan masyarakat selaras dengan kebijaksanaan pembangunan, sangat dibutuhkan dalam membimbing keluarganya," ujarnya lagi. .
Berdasarkan data statistik penduduk, jumlah perempuan di Indonesia sebanyak 50,3 persen dari total penduduk. Hal ini berarti di Indonesia jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Dengan jumlah demikian besar itu, potensi perempuan perlu lebih diberdayakan sebagai subjek maupun objek pembangunan bangsa.
Baca Juga: IPM Sumut Tahun 2022 tumbuh 0,71 Persen, Honor Guru Dinaikan Segini Besarannya
"Marilah sama sama kita bergandengan tangan membangun kabupaten labuhanbatu," ajar Wabup Labuhanbatu.
Turut hadir dalam seminar ini Ketua KPRK Hj. Siti Rohima Nasution dan para peserta seminar lainnya.(RS)