Labuhanbatu - Realitasonline.id | Baru-baru ini terungkap ada penampakan pelabuhan tikus di Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara. Diduga pelabuhan tikus itu kerap digunakan sebagai jalur keluar masuk perdagangan orang.
Dari informasi yang diperoleh pelabuhan tikus itu digunakan untuk akses ke luar masuk TKI ilegal dari Tangkahan Amoko Desa Tanjung Haloban Bilahilir Labuhanbatu Sumatera Utara ke negeri tetangga Malaysia.
Menurut sebuah sumber kepada realitasonline.id ketika ditemui di salah satu tongkang Jumat 18 Agustus 2023 malam, penyelundupan TKI ilegal selama tahun 2023 ini sudah berlangsung 3 kali ke luar masuk ke Malaysia.
Tampaknya aksi penyeludupan TKI ilegal yang diduga terkait juga dengan perdagangan orang ini sangat leluasa kali sehingga tidak tersentuh aparat penegak hukum di Labuhanbatu.
Diinformasikan, keberangkatan trip pertama ke Malaysia melalui tongkang sekitar 70 orang. Pulangnya (balik) ke Labuhanbatu tongkang itu kembali membawa penumpang gelap 38 orang.
Pada trip kedua berangkat lagi ke Malaysia dengan membawa 28 orang diduga TKI ilegal dan pulang kembali ke Labuhanbatu membawa 22 orang diduga penumpang gelap.
Baca Juga: Mulai dari Kebiasaan Kecil, Ini Tips Hijrah Ala Ustaz Handy Bonny
Sedangkan trip ketiga tidak terpantau sebab posisi sudah kehilangan kontak, ungkap sumber pada malam itu.
Menurut sumber warga Ajamu Labuhanbatu, diduga TKI illegal itu datang dari berbagai provinsi di Indonesia.
Mereka diberangkatkan oleh Tekong pada waktu subuh (dini hari) sesuai dengan arus pasang naik sungai Sei Bilah dan bersandar di pelabuhan tikus Amoko Labuhanbatu.
Dirinya mengaku sudah beberapa kali mendapat ancaman dari mulai makian hingga ancaman pembunuhan yang diduga datang dari beberapa "pensuplai" TKI Ilegal itu.
Hal itu disebabkan dirinya dianggap menjadi penghalang mulusnya operasi pemberangkatan TKI ilegal ke Malaysia.