Pukat Trawl Menjajah Nelayan Sergai, Diduga Banyak Kejanggalan Mengapa Dibiarkan Bebas Beroperasi?

photo author
- Senin, 21 Agustus 2023 | 16:24 WIB
Pembahasan pukat trawl bersama wartawan media lokal dan nasional di Kantor SMSI Sergai, Minggu (20/8/2023), di Dusun 8 Desa Firdaus Sei Rampah Serdang Bedagai. (Realitasonline.id/Muslim Lubis)
Pembahasan pukat trawl bersama wartawan media lokal dan nasional di Kantor SMSI Sergai, Minggu (20/8/2023), di Dusun 8 Desa Firdaus Sei Rampah Serdang Bedagai. (Realitasonline.id/Muslim Lubis)

Ketika ditanya pukat trawl itu apakah berasal dari nelayan Serdang Bedagai. Holil menjawab para nelayan di Serdang Bedagai tidak ada yang mencari ikan dengan pukat trawl.

Nelayan yang menggunakan pukal trawl itu diduga berasal dari wilayah Belawan, Batubara dan Tanjung Balai.

Baca Juga: Lagi Rumah Kaca Siantar Santuni Ratusan Yatim dan Dhuafa

Dengan intonasi lemah lembut, dia mengungkapkan pukat trawl adalah permasalahan serius yang tidak kunjung selesai di wilayah laut pesisir Serdang Bedagai.

Pukat Trawl ini bisa diibaratkan penjajah yang jelas dilarang, namun masih saja bebas beroperasi.

Dengan terlaksananya diskusi ini, ia berharap pukat trawl ini dapat dibasmi dengan melibatkan peran media dan didukung oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi Sumut.

Tentunya kata Holiluddin, saya mengucapkan terimakasih kepada Ketua SMSI Sergai Zuhari yang telah memfasilitasi tempat dan mengundang saya untuk berdiskusi tentang pukat trawl dengan menghadirkan rekan-rekan wartawan media TV nasional dan media online lokal dan nasional di Kantor SMSI Sergai.

Baca Juga: Siswa SMAN 2 Lintongnihuta Angkatan XII Dikukuhkan

"Semoga pukat trawl bisa ditindak dan diberikan sanksi tegas oleh pihak berkompeten dengan menindaklanjuti aspirasi juga keluhan para nelayan tradisional Sergai," harap Holil.

Pasalnya, Holil mengatakan para nelayan tradisional saat ini kondisi perekonomiannya sangat memperihatinkan.

Wartawan Mei Leandha menyambut hangat informasi tersebut. "Itu merupakan tema liputan khusus kami. Di pesisir Belawan dan pesisir Tanjung Balai sudah kami lakukan," ucapnya.

Baca Juga: Medan Amplas Juara Menembak Porkot Medan 2023

Mei bersama rekan wartawan lainnya hanya bisa membantu dari segi publikasi dan sangat diharapkan masalah ini segera dapat solusi dan pukat trawl tidak lagi beroperasi di zona yang dilarang, tegas Mei.

Usai diskusi, Ketua HNSI dan Ketua SMSI Sergai dan para wartawan langsung melakukan wawancara terhadap nelayan yang ada di Desa Sialang Buah Teluk Mengkudu. Nelayan di Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin yang turut didampingi Kepala Desa Safril.

Pada pada dini hari disempatkan juga mewawancarai nelayan yang lagi bersandar di Tangkahan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bedagai. (ML)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X