sumut

Inflasi Kota Siantar 2,30 % Daitahun 2023, Dipengaruhi Naiknya Harga Beras dan Bawang Merah

Jumat, 5 Januari 2024 | 19:38 WIB
Harga komoditas pangan, beras, basang nerah dan tomat sebabkan Siantar Inflasi (Realitasonline.id/SS)

Pematang Siantar - Realitasonline.id | Kenaikan harga beras, bawang merah dan tomat mempengaruhi inflasi di Kota Pematang Siantar. Berdasarkan Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum, Kota Pematang Siantar pada periode Desember 2023 mengalami inflasi sebesar 0,56% (mtm).

Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi Provinsi Sumut dan Nasional yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,57% (mtm) dan 0,41% (mtm). Dengan realisasi tersebut, di sepanjang tahun 2023 Kota Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 2,30% (yoy).

Di sepanjang tahun 2023, Kota Pematang Siantar mencatatkan realisasi inflasi terendah kedua setelah Kota Medan. Realisasi inflasi tertinggi di Sumut dicatatkan oleh Kota Padang Sidempuan, Kota Sibolga, Kota Gunung Sitoli, Kota Pematang Siantar, dan Kota Medan.

Baca Juga: Mayat di Selokan Lingkungan Pemkab Paluta Ternyata Korban Pembunuhan, Pelaku Berhasil Ditangkap

"Dengan realisasi tersebut, di sepanjang tahun 2023, Provinsi Sumatera Utara mengalami inflasi sebesar 2,25% (yoy)," ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar Muqorobin mrlalui siaran persnya, Jumat (5/1/2024).

"Inflasi pada periode ini utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan diantaranya bawang merah, beras, dan tomat," ungkapnya lagi.

Kenaikan harga Bawang Merah kata Muqorobin , dipengaruhi oleh peningkatan permintaan masyarakat di periode Nataru, khususnya di tengah pasokan bawang merah yang terbatas akibat berakhirnya masa panen raya bawang merah.

Baca Juga: Desain Mewah dengan Winglet Lengkung, Simak Reviu Mobil DBX707 Selengkapnya

"Berdasarkan data PIHPS Pasokan, rata-rata mingguan pasokan bawang merah turun 4,27% dari 97,5 kwintal/minggu di November 2023 menjadi 93,3 kwintal/minggu di Desember 2023," jelas Robin.

Selain itu, harga beras kembali mengalami peningkatan yang berlangsung sejak April 2023. Rata-rata harga gabah di tingkat petani dan penggilingan yang masih berada pada level yang tinggi di Sumatera Utara menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya persistensi tekanan inflasi pada beras sepanjang tahun 2023.

Juga, harga pembelian di tingkat penggilingan yang berada di atas harga pembelian pemerintah menyebabkan serapan dan pengendalian harga beras tidak dapat berjalan secara maksimal.

Baca Juga: Pria ini Diamankan Polres Padangsidimpuan Gegara Candu Narkoba

Tekanan inflasi lebih lanjut, tertahan oleh deflasi pada beberapa komoditas diantaranya cabai merah, sawi hijau, dan cabai rawit. Penurunan harga cabai merah dipengaruhi oleh pasokan cabai merah di Pematang Siantar yang masih terjaga di level yang cukup tinggi, seiring dengan periode panen cabai yang masih berlangsung di sentra cabai Simalungun dan daerah lainnya di Sumut.

"Berdasarkan hasil survei PIHPS, pasokan cabai merah mengalami peningkatan sebesar 27,5% (mtm) dari 11,5 kwintal/minggu di November 2023 menjadi 14,6 kwintal/minggu di Desember 2023," katanya lagi.

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB