Realitasonline.id - Percut Seituan | Miris dialami gadis remaja berinisial AH, warga Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang.
Remaja putri berusia 12 tahun yang duduk di bangku kelas VII salah satu SMP Negeri di Deli Serdang, menjadi korban perundungan (bullying) di sekolah oleh sejumlah kakak kelasnya maupun di media sosial (medsos)
Tak tanggung-tanggung, ratusan netizen yang diduga komunitas cosplay menghujat, memaki dan melontarkan kalimat tak senonoh terhadapnya. Itu terjadi setelah pihak penyewa memosting wajah remaja malang tersebut di Instagram dan facebook.
Akibatnya, AH sempat tidak masuk sekolah beberapa hari, karena ketakutan dan mengalami drop mental hingga jatuh sakit.
Baca Juga: Melalui Kegiatan Strong Point, Sat Samapta Polres Batu Bara Atur Lalin di Lima Titik
Tak hanya itu, pelaku yang diduga berkomplot itu juga melakukan teror terhadap ibu korban berinisial YA lewat medsos dan whatsapp dengan nomor tak dikenal. Mengirim pesan berisi makian dan ratusan stiker porno. Bahkan jumlah pesan yang masuk dengan ucapan senada jumlahnya mencapai ribuan.
Ternyata, penyebab ibu anak tersebut stres, gara-gara korban dituduh tidak membayar denda sewa baju cosplay anime, dari penyedia baju yang berada di kawasan Medan Sunggal, karena terlambat mengembalikan.
"Ceritanya gini. Awal Januari anak aku menyewa baju cosplay anime Nahida kesukaannya di kawasan Sunggal. Saya juga tidak ngerti, kok belakangan setelah dikembalikan, anak saya dikenakan denda Rp140 ribu, setelah pakaiannya dikembalikan lewat paket pengiriman," terang YA, Kamis (1/2/24).
Baca Juga: Bronjong Dikerjakan Asal-asalan, Jalan Desa Pamah Sergai Ambruk ke Jurang
Parahnya, lanjut YA, hal itu tidak disampaikan pihak penyewa secara baik-baik. Tapi melalui pesan singkat whatsApp berisi umpatan dan makian.
"Belum lagi saya minta klarifikasi dari anak saya, tiba-tiba foto saya dan anak saya serta isi chat saya dengan si penyewa diposting di akun FB dan di IG dia. Isinya makian dan ucapan tidak pantas. Mungkin sengaja mau mempermalukan," sesalnya.
Wanita 38 tahun tersebut mengaku coba menahan diri dan sabar atas apa yang sudah menimpa dia dan putri sulungnya itu. Namun pelaku terus menjadi-jadi dan menerornya lewat WA, dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Baca Juga: Tuai Kritik, Musrenbang Bangun Purba Digelar di Kedai Kopi
"Sebenarnya mau saya bayar duit itu kalau memang dia berbuat tak aneh-aneh. Tapi ini sengaja dia permalukan saya dan menyebar nomor WA saya kemana-mana. Puncaknya saat anak saya diteror oleh 7 orang kakak kelasnya yang duduk di kelas IX. Mereka datang ke kelas, meski anak saya tidak datang karena sakit, stres dan takut karena perbuatan mereka yang memajang fotonya di medsos," ujar YA.