sumut

Diduga Korupsi di Balai Latihan Kerja, Kadisnaker Deli Serdang Bantah Diperiksa Kejaksaan: Mana Ada!

Selasa, 22 Oktober 2024 | 07:45 WIB
Teks foto : Kantor UPT BLK Disnaker Deli Serdang di Jalan Antara Dusun V Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam. (Realitasonline.id/zul)

Realitasonline.id - Lubuk Pakam | Kepala Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan Deli Serdang membantah diperiksa Kejaksaan Negeri Deli Serdang terkait dugaan korupsi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Deli Serdang.

"Mana ada kami diperiksa jaksa soal pembelian mesin pengolahan kopi dan laptop," bantah Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Deli Serdang Budi Iswan Sinaga di ruang kerjanya, Senin (21/10/24).

Disebutkannya, pembelian mesin pengolahan kopi hanya kisaran Rp60 juga per unitnya dan dibeli secara terpisah melalui katalog. Begitu juga dengan laptop.

Baca Juga: Merasa Dikriminalisasi, Meilisya Ramadhani Guru Honorer Pengungkap Dugaan Korupsi Seleksi PPPK Langkat Ngadu ke Komnas Perempuan dan Komnas HAM

Budi terkesan membela mati-matian Kepala UPT BLK Disnaker Deli Serdang, Madan yang dituding jarang ngantor membantah, pembelian mesin kopi itu harganya 2 unit sampai Rp1 Miliar. Begitu juga dengan laptop dibantahnya.

"Setiap hari beliau (Madan) ke kantor BLK bahkan tidur di sana," ungkap Budi yang mengaku masih bertalian keluarga dekat dengan Kepala UPT BLK Disnaker Deli Serdang di Jalan Antara Dusun V Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tersebut.

"Kami sepengambilan. Istri kami kakak beradik kandung Boru Pardede. Istri saya kakakan,"jelas Budi seraya pamitan karena mengaku dipanggil Penjabat Bupati.

Baca Juga: Kapolres Abdya Ingatkan Kepala Desa di 9 Kecamatan: Mantan Kades Jalani 5 Tahun Penjara Gegara Korupsi DD

Dikonfirmasi hal ini, salah seorang ASN di Kejari Deli Serdang akan mengeceknya. "Saya cek dulu ya bang. Tapi jangan ditulis nama saya ya,"kata ASN via seluler.

Diberitakan sebelumnya, Kantor UPT BLK Disnaker Deli Serdang di Jalan Antara Lubuk Pakam terkesan seperti bangunan tanpa penghuni.

Kegiatan kantor maupun berbagai pelatihan nyaris tidak ada sama sekali di tempat itu. Bahkan Kepala UPT BLK itu disebut-sebut jarang masuk kantor. Sehingga aktivitas di tempat tersebut tidak berjalan dengan semestinya.

Baca Juga: Tersandung Korupsi, Mantan Pejabat Bandara Kualanamu Ditahan Kejati Sumut, Begini Kata Angkasa Pura Aviasi

Bangunan kantor hanya dijaga dan ditugui oleh petugas kebersihan dan penjaga malam. Bahkan mesin pengolahan kopi Barista dan lusinan laptop bernilai miliaran rupiah tidak berfungsi dikarenakan tidak adanya pelatihan.

Pantauan wartawan, sejumlah bangunan di BLK sudah banyak yang rusak dan ditumbuhi rumput. "Kepala BLK kadang-kadang aja datang. Gak tentu datangnya," ujar Indra, penjaga malam dan Irfan petugas kebersihan di tempat itu saat dikonfirmasi.(zul)

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB