Realitasonline.id - Pematangsiantar | Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar Muqorobin mengatakan, pada Juni 2025, tekanan inflasi di Kota Pematangsiantar cenderung stabil.
Kota Pematangsiantar dan Labuhanbatu, kata Muqorobin, mengalami inflasi masing-masing 3,15 dan 1,43 persen. Secara nasional, inflasi periode Juni pada level 1,87 persen dan Sumut pada level 1,25 persen.
Hal itu dikatakan Muqorobin kepada sejumlah media di lantai 5 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar jalan Adam Malik, Siantar Barat, Rabu (2/7/2025).
Baca Juga: Inflasi di Aceh dapat Sorotan, Harga-harga Melambung hingga 2,35 Persen
"Kenaikan dari periode sebelumnya, masih menjadi tantangan bagi Bank Indonesia Pematangsiantar yang terus bekerja dalam pengendalian inflasi,"ungkapnya.
Di Kota Pematangsiantar, komoditas pemicu Inflasi, naiknya harga beras, ikan tongkol dan jeruk. Sedangkan deflasi disebabkan turunnya harga cabai merah, tomat dan ikan dencis. "Cabe merah, masih mengalami harga yang rendah seiring dengan jumlah pasokan yang meningkat," jelas Muqorobin.
Sedangkan di Labuhanbatu, penyebab utamanya adalah ikan kembung, cigaret kretek mesin dan timun. Komoditas deflasi, masih sama, dipengaruhi murahnya harga cabai merah dan bawang merah juga ikan mujair.
Baca Juga: BI Ungkap Normalisasi Tarif Listrik, Emas hingga Bawang Merah Picu Inflasi di Pematangsiantar
Rokok kretek, kata Muqorobin menjadi salah satu faktor pemicu Inflasi di Labuhanbatu. Artinya, gaya hidup masyarakat sangat tinggi dalam mengkonsumsi rokok. "Untuk masa yang akan datang,tentu saja berdampak kurang baik khusus bagi kesehatan," kata Muqorobin.
Menindaklanjuti hal itu, Bank Indonesia Pematangsiantar akan melakukan evaluasi dan koordinasi dengan Pemerintah daerah dalam hal hal terkait. Salah satunya membuat regulasi untuk menekan tingginya konsumsi rokok.
Dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Labuhanbatu, telah dilaksanakan diskusi Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu, Rakor digitalisasi harga dan early warning system. Juga panen raya komoditas beras.
"Bank Indonesia bersama TPID di SisiBataslabuhan telah berkoordinasi dan berkolaborasi dalam pengendalian inflasi. Baik melalui sidak pasar, operasi pasar murah, pemanfaatan pekarangan lestari dan peningkatan Kerjasama Antar Daerah (KAD)," kata Muqorobin. (SS)