Realitasonline.id - Pematangsiantar | Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar menginformasikan perkembangan inflasi di wilayah kerjanya yang meliputi Sisi Batas Labuhan periode April 2025.
Sisi Batas Labuhan meliputi 8 Kabupaten/kota, Siantar, Simalungun, Batubara, Asahan, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labura dan Labusel. Perkembangan Inflasi Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Labuhanbatu mengalami Inflasi masing-masing sebesar 1,14% (mtm) dan 1,25% (mtm).
Capaian tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian Februari 2025, Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Labuhanbatu mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,86% (mtm) dan 0,59% (mtm).
Demikian disampaikan Unit Kehumasan dalam pers rilis, Senin (5/5/2025).
Inflasi yang terjadi di kota Pematangsiantar dan Labuhanbatu disebabkan, normalisasi tarif listrik dan peningkatan permintaan saat pasca HBKN Idul Fitri 1446 H.
Selain tarif listrik, komoditas pemicu inflasi harga emas perhiasan dan bawang merah dan cabai merah (Labuhanbatu).
Komoditas andil deflasi di Pematangsiantar meliputi, kentang, cabai rawit dan daging ayam ras. Di Labuhanbatu, cabai rawit, kentang dan ikan kembung.
Dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Labuhanbatu, telah dilaksanakan di antaranya High Level Meeting (HLM) se-Wilayah Kerja KPw BI Pematangsiantar (Sisibataslabuhan).
Sebagai upaya untuk mengantisipasi gejolak harga pasca HBKN Idul Fitri 1446 H. Juga pembahasan strategi pengendalian inflasi selama periode HBKN seperti pelaksanaan sidak pasar, pasar murah dan komunikasi belanja bijak
Juga strategi pengendalian inflasi jangka menengah dan panjang seperti penyusunan neraca pangan dan pemetaan pola tanam.
Pada HLM TPID, seluruh Kabupaten/kota di wilayah kerja BI Pematangsiantar juga telah berkomitmen untuk bersama sama bersinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan pengendalian inflasi daerah.