sumut

Masyarakat Adat Natinggir Geruduk Kantor Bupati, Tuntut Keadilan Setelah Alami Kekerasan dari Pihak TPL

Jumat, 15 Agustus 2025 | 19:33 WIB
Masyarakat Adat Natinggir lakukan aksi datangi kantor Bupati Toba di Kantor Bupati Toba Menyoal Keadilan Setelah Alami Kekerasan dari Pihak TPL (Realitasonline.id/MS)

Realitasonline.id - Toba l Seratusan warga adat Natinggir dan masyarakat adat lainnya geruduk Kantor Bupati Toba, Jumat (15/8/2025) mengklaim konflik terjadi karena adanya penanaman paksa eukaliptus di Dusun Natinggir Desa Simare Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba.

Demonstrasi ini berawal dari adanya konflik yang terjadi, karena adanya penanaman paksa eukaliptus di lahan mereka, sehingga terjadi cekcok dan kontak fisik terjadi. 

Setelah pihak Pemkab Toba bersama Polres dan TNI sambangi Dusun Natinggir, Sabtu (9/8/2025), Wabup Toba Audi Murphy mengeluarkan surat yang menarasikan agar pihak PT TPL menghentikan aktivitas penanaman eukaliptus di lokasi yang tengah menjadi konflik.

Baca Juga: Gusur Masyarakat Adat Natinggir, Bentrok Kembali Terjadi TPL Vs Warga, Ini Penjelasan KPA dan KSPPM

Merasa tidak mempan, Masyarakat Adat Natinggir desak Pemkab Toba menghentikan aktivitas tersebut melalui seruan aksi. Setelah menanti kedatangan Bupati Toba Effendi Napitupulu beberapa jam, akhirnya perwakilan masyarakat diminta duduk bersama bupati, wakil bupati, Kajari dan Kapolres Toba.

Bupati Toba Effendi Napitupulu juga meminta agar masyarakat yang menyampaikan aspirasinya dalam keadaan tenang. Ia meminta sejumlah perwakilan masyarakat agar duduk bersama dengan forkopimda menyampaikan aspirasi.

"Kalau kita menyampaikan pendapat, kami minta agar tetap tenang. Yang pertama, kita sama-sama naik ke atas dan kami minta agar yang menyampaikan aspirasi nantinya adalah warga Toba. Bagi amang-inang yang bukan warga Toba, boleh nantinya menyampaikan pendapat di kabupaten masing-masing," ujar Effendi Napitupulu, Jumat (15/8/2025).

Baca Juga: Lindungi Hak Masyarakat Adat, BPN Terbitkan Sertifikat Tanah Ulayat

Sejumlah perwakilan masyarakat menaiki tangga menuju ruangan bupati dan segera akan menyampaikan aspirasinya. "Kita undang, agar kita persiapkan dulu tempatnya di atas. Kalian sudah capek," lanjutnya.

"Kami juga mohon maaf karena semua kegiatan kami hari ini sudah terjadwal akan adanya acara kenegaraan. Kami baru saja bertemu dengan masyarakat kita yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia. Maka, kami baru bisa menjumpai bapak dan ibu di sini," tuturnya.

Masyarakat tersebut sudah menyampaikan orasinya beberapa jam sembari menunggu kehadiran kepala daerah di Toba. Dalam penyampaian aspirasi tersebut, terlihat seorang ibu menceritakan pengalamannya. Ia tuturkan, kawasan pertanian, tempatnya menuai pendapatan dari hasil pertanian sudah ditanami oleh pihak TPL.

Baca Juga: Pendalaman Ranperda Perlindungan Masyarakat Adat, Sutarto Kunjungi Komnas HAM RI

Sebagai seruan aksi mereka, sejumlah spanduk dibentangkan yang menarasikan ketidakadilan yang diperoleh setelah hadirnya TPL di Tano Batak. ( MS )

 

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB