Tapanuli Selatan - Realitasonline.id | Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Imam Zamroni diwakili Kasat Binmas, AKP Daulat MZ Harahap menghadiri pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama di aula Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tapsel, Jumat (19/5/2023).
Pelatihan penggerak penguatan moderanisasi beragama Angkatan XVI mengambil tema, 'Bina Damai dan Resolusi Konflik' diikuti 30 peserta dari wilayah kerja Kantor Kemenag Kabupaten Tapsel.
Baca Juga: Marak Pungli dan Pencurian Polres Tapsel Gelar Patroli Di Pasar Tradisional Pargarutan
Selaku narasumber Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni diwakili Kasat Binmas AKP. Daulat MZ Harahap turut berbagi pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab terutama yang berkaitan dengan Bina Damai dan Resolusi Konflik antara Polri dan pemuka agama.
Kegiatan ini dapat menjadi sarana dalam meningkatkan hubungan silaturahmi antara Polri, guru agama, dan pengawas sekolah , " ucap AKP Daulat.
AKP Daulat menyampaikan, peran penting guru pendidikan agama, sangat penting untuk membentengi dan mendampingi anak-anak didik dari paham yang salah. Guru pendidikan agama harus sudah selesai mengenai Ideologi, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, karena ini bagian dari komitmen kebangsaan yang sudah kuat melekat dalam moderasi beragama.
" Guru idealnya menjadi contoh bagi siswanya dalam mengimplementasikan rasa nasionalisme dan menerapkan sikap dan perilaku meoderat dalam beragama. Di samping itu, seorang guru diharapkan mampu mengembangkan kearifan lokal dengan kearifan dalam beragama, ” terangnya.
Baca Juga: Jaring Pengguna Baru Aplikasi PLN Mobile Disosialsisaikan di MAN 2 Deliserdang
Sebelumnya, Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Tapsel Drs. Ihwan Nasution mengatakan, kita ini adalah penggerak moderasi beragama, dimana cara memahami, berpraktek dan bersikap mencerminkan bahwa kita umat beragama, menghormati sesama, tempat ibadah dan tata cara ibadah agama lainnya.
Baca Juga: Ikatan Santri di Abdya Kecam Konser Musik Expo Barsela: Tidak Sesuai dengan Syariat Islam
" Toleransi sangat penting diterapkan antar umat beragama dan antar umat seagama. Karenanya, sesama umat seagama tidak boleh merasa paling benar, menjelek-jelekkan kelompok yang lain serta bersikap egois. Sikap seperti itu, sebaiknya diminimalisir atau dihilangkan, " ucapnya. (RI)