Taput - Realitasonline.id | Sebagai pejabat baru, tentu dituntut agar membuat inovasi-inovasi baru untuk kemajuan dan perkembangan instansi yang dipimpin seorang pejabat.
Seperti halnya Bungani Sirait baru tiga bulan dipercaya Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababanmenjabat Kepala Puskesmas Sitadatada Kecamatan Sipoholon, telah meluncurkan tiga Inovasi untuk pelayanan optimal kepada pasien di wilayah kerjanya.
Bila dihitung tiga bulan dan tiga Inovasi artinya satu inovasi tiap bulan telah diciptakan Bungani Sirait yang juga mantan Kapus Aek Raja Parmonangan tersebut.
Kepala Puskesmas Sitadatada Bungani Sirait kepada Realitasonline.id, kemarin membenarkan, baru tiga Inovasi yang telah diterapkan kepada pasien, yakni Bola Kasti, Sipudan, Gerams.
Baca Juga: Kasus Obesitas Di Indonesia Melonjak, Apa Penyebabnya?
Dari ketiga inovasi tersebut, Bungani mengungkapkan inovasi Bola Kasti (Box Reminder) merupakan kotak pengingat bagi petugas kesehatan untuk memberikan imunisasi sasaran akan diperlombakan bersama dengan inovasi dari sejumlah puskesmas di Taput.
"Box reminder atau kantong imunasi dan sertifikat imunisasi, supaya bayi dua tahun lengkap imunisasi dan terdata. Bagi ibu Balita yang lengkap imunisasi bayinya akan diberikan hadiah sertifikat," terang Bungani.
Sedangkan keuntungannya Bola Kasti, setelah dewasa mereka sudah lengkap imunisasi campak, tetanus.
"Saat mereka calon pengantin dua puluhan tahun mendatang, nanti bidan akan menanyakan apakah mereka sudah lengkap imunasinya dan itu bisa dilihat melalui sertifikat ataupun dicek dilaman Puskesmas Sitadatada melalui scan Barcode," tambahnya.
Baca Juga: Berkat Dukungan dan Gotong Royong Masyarakat, Akhirnya SMAN 3 Lintongnihuta Berdiri
Artinya, jika Sang ibu calon pengantin lengkap imunisasinya, bayi yang akan lahir akan sehat. "Pasti sang Ibu juga akan melakukan hal yang sama ke bayinya, melengkapi imunisasi bayinya," imbuhnya.
Sedangkan inovasi yang saat ini menjadi bagian dari program kerja Puskesmas Sitadatada, Bungani memaparkan, Sipudan (skrining dan jemput dahak kerumah pasien terduga TBC).
Para bidan ataupun perawat yang bertugas di wilayah kerja Sitadatada melakukan kunjungan rumah ke pasien terduga TBC, melakukan skrining pasien terduga TBC, menampung dan menjemput dahak pasien terduga TBC.