• Sabtu, 30 September 2023

Peringati Hari Rabu Akhir Safar 1445 H: Gema Zikir Ya Latifu Ya Latif Warnai Pawai Obor Tolak Bala di Abdya

- Rabu, 13 September 2023 | 09:11 WIB
Ratusan warga pawai obor kelilingi perkampungan hingga ke wilayah pesisir pantai melaksanakan zikir dan doa bersama tolak bala, Selasa (12/9/2023). (Realitasonline.id/Zal)
Ratusan warga pawai obor kelilingi perkampungan hingga ke wilayah pesisir pantai melaksanakan zikir dan doa bersama tolak bala, Selasa (12/9/2023). (Realitasonline.id/Zal)

Abdya - Realitasonline.id| Ratusan warga Gampong (desa) Suak Nibong Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Abdya (Aceh Barat Daya), Selasa malam (12/9/2023) sekira pukul 21.30 WIB menggelar pawai obor.

Pawai obor yang digelar di Kabupaten Abdya itu dalam rangka memperingati hari tolak bala atau hari Rabu terakhir dalam bulan Safar 1445 Hijriyah.

Sembari membawa obor yang terbuat dari bambu itu, warga Suak Nibong tak henti-hentinya melantunkan bacaan Ya Latif disertai zikir dan doa lainnya untuk mengusir segala bala bahaya serta penyakit dan memohon perlindungan dari Allah SWT.

Baca Juga: Geopark Caldera Toba Dapat Kartu Kuning, Ketua DPRD SU Minta Perhatian Semua Pihak

Kepala Desa (Keuchik) Suak Nibong, Adami Usman kepada wartawan Rabu (13/9/2023) pagi mengatakan memperingati hari Rabu habeh atau hari Rabu terakhir dalam setiap bulan Safar itu menjadi rutinitas tahunan yang dilaksanakan masyarakat Aceh pada umumnya.

Tradisi ini sudah menjadi adat budaya turun temurun dilakukan oleh masyarakat terutama di Gampong Suak Nibong dan gampong-gampong lainnya di wilayah Abdya khususnya.

Baca Juga: Operasi Zebra Seulawah: Kesadaran Pengendara Memakai Helm di Abdya Masih Kurang

Sebelum pelaksanaan zikir dan doa tersebut, terlebih dahulu warga dari berbagai gampong turun ke jalan mengelilingi perkampungan sambil membawa obor dan lidi untuk mengusir penyakit dan dijauhkan dari mara bahaya.

Dengan berjalan kaki dan menggunakan becak, ratusan warga berkeliling sembari memanjatkan doa "Ya Lathifu Lam Taza, Ulthubina Fiimanaza, Innaka Lathifu Lam Taza, Uthubina Wal Muslimin" yang diulang terus menerus hingga sampai ke pinggir pantai pesisir Kecamatan Tangan-Tangan.

Baca Juga: RDP di DPRD Belitung Timur Berujung Kecewa: Anggota Dewan TJn Dituding Tak Berpihak ke Rakyat

Sesampainya di pesisir pantai, ratusan warga yang membawa obor dan lidi langsung menancapkan ke bibir pantai dengan harapan segala penyakit akan hanyut terbawa ombak lautan.

Adami mengatakan selesai zikir dan do’a bersama di Mesjid, para warga berjalan kaki dengan membawa obor mengelilingi seputaran gampong dengan menelusuri jalan utama dan setelahnya berkumpul di pesisir pantai.

Baca Juga: Ternyata Ini 3 Cara Tidur Ala Rasulullah yang Benar, Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar

Dahulu orang Aceh untuk mengusir wabah penyakit sering melakukannya dengan sebuah kegiatan spiritual adat yang sudah turun temurun dilakukan.

Halaman:

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terkait Abrasi di Abdya, Dinas PUPR dinilai Kurang Peka

Selasa, 26 September 2023 | 16:27 WIB
X