Banda Aceh - Realitasonline.id| Kepala BI Perwakilan Aceh Rony Widijarto mengingatkan melemahnya kinerja ekonomi di Aceh.
Kepala BI Perwakilan Aceh, Rony Widijarto mengatakan melemahnya kinerja ekonomi di Aceh dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan di sektor perdagangan.
"Sektor perdagangan hanya tumbuh sebesar 6,92% (yoy) pada triwulan II-2023 atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I-2023 sebesar 10,72% (yoy)," kata Kepala BI (Bank Indonesia) Perwakilan Aceh kemarin.
Baca Juga: Ketua SMSI Sumut Harap Sinarsergai Selalu Menyuarakan Kepentingan Masyarakat
“Kinerja sektor Pertambangan juga menunjukan tren penurunan pada triwulan II-2023 yang terealisasi sebesar -8,74% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar -6,26% (yoy),” sebutnya dalam keterangan tertulinya.
Bank Indonesia Provinsi Aceh mencatat secara umum perekonomian Sumatera pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 4,90% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan I-2023 yang tumbuh sebesar 4,78% (yoy).
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi terjadi hampir di seluruh provinsi di Sumatra kecuali Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, dan Lampung.
Baca Juga: Ketua SMSI Sumut Harap Sinarsergai Selalu Menyuarakan Kepentingan Masyarakat
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P mengatakan melemahnya kinerja ekonomi di Aceh utamanya dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan di sektor perdagangan yang tumbuh sebesar 6,92% (yoy) pada triwulan II-2023 atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I-2023 sebesar 10,72% (yoy).
“Kinerja sektor Pertambangan juga menunjukan tren penurunan pada triwulan II-2023 yang terealisasi sebesar -8,74% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar -6,26% (yoy),” sebutnya dalam keterangan tertulis.
Baca Juga: Peringati HUT Ke 59, Partai Golkar Paluta Adakan Syukuran Dan Bakti Sosial
Selabjutnya dari sisi perkembangan harga-harga, kata Rony, pada September 2023, Kota Gabungan IHK di Provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 0,22% (mtm), tekanan tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,15% (mtm).
“Perkembangan tersebut searah dengan Nasional dan Sumatera yang juga mengalami peningkatan tekanan inflasi masing-masing menjadi 0,19% (mtm) dan 0,32% (mtm). Lebih lanjut, secara tahunan IHK Provinsi Aceh pada tahun 2022 tercatat sebesar 5,89% (yoy),” jelasnya.
Baca Juga: Peringati HUT Ke 59, Partai Golkar Paluta Adakan Syukuran Dan Bakti Sosial
Kemudian jika dilihat dari komoditas penyumbang inflasi bulanan di Provinsi Aceh, Rony menyebutkan ada 5 komoditas inflatoir pada bulan September 2023 yakni Beras (0,22%), Bensin (0,06%), Ikan Kembung (0,05%), Udang Basah (0,04%), dan T-Shirt Anak (0,02).