Mantan Rektor IAI Almuslim Dianugerahi Gelar Profesor Kehormatan oleh Bodhisastra University

photo author
- Rabu, 14 Februari 2024 | 14:56 WIB
Prof Dr H. Saifullah, SAg MPd (kanan) saat menerima penganugerahan gelar Guru Besar atau Profesor Kehormatan dari Rektor Bodhisastra University. (Foto : Realitasonline.id - Istimewa)
Prof Dr H. Saifullah, SAg MPd (kanan) saat menerima penganugerahan gelar Guru Besar atau Profesor Kehormatan dari Rektor Bodhisastra University. (Foto : Realitasonline.id - Istimewa)

Realitasonline.id - Bireuen | Mantan Rektor Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Bireuen, Dr. H. Saifullah, SAg, MPd dianugerahkan gelar Profesor Kehormatan dalam Bidang Pendidikan Islam (Islamic Education) oleh Bodhisastra University.

Saifullah kepada Realitasonline.id, Selasa (13/2/2024) malam, penganugerahan Profesor Kehormatan kepada dirinya berlangsung dalam suatu upacara khusus di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Acara itu turut dihadiri Rektor Bodhisastra University Prorida, Prof. Dr. Sak Prasendee dan Jajaran Senat Akademik Bodhisastra University Florida. Berikutnya juga hadir Ketua Umum Konsorsium Pendidikan Tinggi Indonesia dan Cendekia Nusantara, Prof. Dr, H. Supari Muslim, MPd dan sejumlah tamu lainnya.

Baca Juga: 6 Tanda-tanda Bahwa Kamu Kecanduan Stres, Hati-hati Karena Fenomena Ini Tidak Disadari

Selain mantan Kadis Syariat Islam Bireuen, Saifullah, Bodhisastra University juga mengukuhkan Dr. H. Amir Junaidi (Rektor Universitas Islam Batik Surakarta) sebagai guru besar.

Sedangkan tahun sebelumnya, Bodhisastra University juga telah mengukuhkan beberapa guru besar lainnya, seperti Dr. Ir. Apolo Safanpo (Mantan Rektor Universitas Cendrawasih dan Kini Menjabat Gubernur Provinsi Papua Selatan), Dr. H.E. Khiev Kanharith (Menteri Informasi dan Komunikasi Kamboja).

Baca Juga: Nyoblos di 033 Bojong Koneng, Prabowo: Pilih Sesuai Nurani Jaga TPS Tertib Damai Sejuk

Pada acara pengukuhan guru besar itu, Prof. Saifullah menyampaikan Pidato Ilmiah dengan tema: “Restorasi Pendidikan Islam Menuju Indonesia Berkemajuan di Era Society 5.0”.

Sebutnya, praktik Pendidikan Islam di Indonesia sekarang ini masih sangat memprihatinkan.

Kata Saifullah, Survei Programme for International Student Assesment (PISA) pada 2019 menempatkan Indonesia pada posisi yang sangat rendah, yakni ke- 74 dari 79 negara lainnya.

Baca Juga: Jangan Terbalik! Begini Rahasia Ramuan Anti Tikus untuk Petani Rumahan sebelum Menanam Tanaman

"Lebih memprihatinkan lagi kalau kualitas pendidikan Indonesia dilihat dari sisi karakter. Masih marak terjadi korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, tawuran, kekerasan, begal, judi dan lain sebagainya," paparnya.

Prof Saifullah memberi catatan kepada Pemerintah Indonesia perlu segera “Merestorasi” sistem pendidikan, terutama Pendidikan Islam dengan cara;

1). Membumikan Pendidikan Karakter;

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X