Realitasonline.id - Abdya | Masyarakat Gampong Durian Rampak, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar acara peringatan Nuzulul Qur'an di Bulan Suci Ramadhan 1446 H.
Kegiatan yang berlangsung di Masjid Baitul Qahhar Gampong setempat pada Minggu malam (16/3/2025) itu turut mengundang penceramah kondang asal Kecamatan Manggeng Ustadz Ahmad Darmawi atau lebih akrab disapa UAD.
Acara yang dihadiri oleh masyarakat Durian Rampak itu juga dirangkai dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim. Sebelumnya, kegiatan tersebut diawali dengan buka puasa bersama masyarakat.
Dalam ceramah usai salat Isya, tarawih, dan witir secara berjamaah, UAD menyoroti perilaku yang menyimpang dari ajaran Islam dan norma masyarakat yaitu fenomena homoseksual (LGBT) yang dikabarkan mulai merebak di Kabupaten Abdya.
"Informasi yang saya dengar, di Abdya sudah mulai merebak perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT, yaitu LGBT. Ini adalah perilaku yang berinteraksi dengan sesama jenis dan jelas dilarang dalam agama Islam," tegas UAD di hadapan jamaah.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan aktif menjaga keluarga dari pengaruh negatif LGBT. Menurutnya, orang tua memiliki peran besar dalam mendidik anak agar tidak terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang dari ajaran agama.
"Maka oleh karena itu, mari dalam detik ini kita jaga keluarga kita, terutama anak-anak kita agar terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh agama, yaitu penyakit kaum Nabi Luth," ajaknya.
UAD menuturkan bahwa pesan mengenai bahaya LGBT sengaja ia sampaikan dalam setiap ceramahnya sebagai bentuk amanah dari Bupati Abdya, Safaruddin. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah juga berupaya mengingatkan masyarakat agar tidak terjerumus dalam perilaku tersebut.
"Alquran itu kenapa dikatakan kitab suci? Karena sesuai dengan fitrah manusia. Dalam Alquran, Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling menyukai antara berbeda jenis. Jika suka antar sesama jenis, itu namanya sudah wabah," jelasnya.
Menurut UAD, memerangi LGBT adalah tanggung jawab bersama. Sebab bahaya dari perilaku tersebut tidak hanya berdampak ke pelaku, namun juga berdampak pada masyarakat secara luas.
"Kita harus bersatu untuk melawan perilaku yang merusak moral ini. Mari kita jaga lingkungan kita agar tetap bersih dari hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam," ujarnya.