Realitasonline.id - Abdya | Terkait adanya ratusan warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang dicoret sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial (Bansos) lantaran terdeteksi judi online (Judol), Ketua Forum Keuchik (Kepala Desa) kabupaten setempat, Venny Kurnia minta Dinas Sosial (Dinsos) harus mengecek langsung untuk memastikan kondisi di lapangan.
Pasalnya, data penerima bantuan sosial berupa PKH dan BNPT tersebut langsung dikeluarkan atau dicoret oleh Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia berdasarkan hasil verifikasi Kemensos atas laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Baca Juga: Ratusan Warga Abdya dicoret dari Data Bansos Terdeteksi Judi Online
Sebab, kata Venny, Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa saja digunakan oleh pihak lain untuk bermain judi online.
"Seperti di Desa saya, Gampong Guhang. Ada lansia penerima KPM yang tidak menerima lagi Bansos karena NIK-nya terdeteksi Judi Online. Padahal, jangankan mengenal judi online, Hp pun beliau tidak ada. Tahu-tahunya bantuan sosial untuk beliau sudah hilang," kata Venny Kurnia kepada wartawan, Kamis (18/9/2025) di Blangpidie.
Setelah dilakukan pengecekan dilapangan, lanjut Venny, KPM tersebut juga tidak memiliki keluarga yang faham betul tentang teknologi.
"Saya menduga, NIK KTP beliau digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga imbasnya ke nenek itu yang harus menelan pil pahit hilang bansos," ujarnya.
Ia menyarankan agar Dinsos Abdya melakukan pendampingan langsung dengan operator SINK-NG guna memastikan yang bersangkutan terlibat judol atau malah menjadi korban.
Baca Juga: Cegah Banjir, DLH Humbahas Normalisasi Saluran Air Dipenuhi Tanaman Liar
"Ini penting dilakukan, karena menyangkut hajat hidup orang. Saya meminta agar masalah ini segera mendapatkan solusi baik itu melalui pendampingan dan sosialisasi, bila perlu Dinsos Abdya langsung menemui Kemensos terkait persoalan ini. Kalau memang terbukti tidak masalah, tentunya ini menjadi harapan kita bersama agar lebih tepat sasaran," pungkasnya. (Zal)