"Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pidie mendukung langkah Istiarsyah untuk menyelesaikan kasus itu melalui jalur hukum. Kita berharap dengan adanya laporan polisi akan menjadi pembelajaran bagi semua pihak, sehingga bijak dalam menggunakan medsos",ujarnya.
Dukungan yang sama juga datang dari ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bireuen, Drs. Zainuddin, MPd.
Dalam rilisnya, Drs Zainuddin MPd menyebutkan, PGRI Kabupaten Bireuen mendukung penuh upaya yang ditempuh Istiarsyah untuk menyelesaikan kasus yang dapat "menjatuhkan" nama baik Istiarsyah dan juga mencoreng dunia pendidikan.
"Dilaporkan akun medsos dan pemilik akun youtube kepada pihak kepolisian adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan sebuah kasus fitnah. Kita dari PGRI mendukung polisi untuk menuntaskan kasus itu",sebut ketua PGRI Bireuen.
Sebelumnya ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Bireuen, Rizki Dasilva, SPd I MA mengecam pihak yang telah menyebar video fitnah untuk Kepala SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen, Istiarsyah.
Kegiatan Istiarsyah dan keluarganya memindahkan uang dari kotak amal yang rusak kunci ke kotak amal lain yang masih bagus itu sempat "heboh" karena diberi narasi yang dinilai betolak belakang dengan fakta sebenarnya.
Ustaz Rizki Dasilva yang juga kepala SDIT Muhammadiyah Bireuen menyebutkan walaupun pihak penyebar pertama telah meminta maaf kepada Istiarsyah, tapi dinilai ustaz Rizki kasus ini harus sampai ke meja hukum.
Rizki Dasilva juga meluruskan kronologi kejadian yang telah berdampak pada jatuhnya marwah sohibnya itu. Sebut ustaz Rizki sesuai cerita yang didapat dari Istiarsyah pada Rabu (29/7/2020), sohibnya itu bersama istri dan anaknya pulang ke Kampung halaman di Sungai Raya.