Agara - Realitasonline.id| Memasuki tahun politik pada 2024, berbagai isu terus bermunculan di Kabupaten Agara (Aceh Tenggara).
Seperti kita ketahui bersama saat ini yang lagi panas-panasnya adalah mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRK Agara.
Kabarnya ada surat mosi tidak percaya dari sejumlah anggota DPRK Agara terhadap Ketua DPRK Aceh Tenggara Denny Febrian Roza saat ini.
Baca Juga: Oknum Kepala Cabang Bank Aceh Syariah Samudera Kota Lhokseumawe Diduga Peras Notaris
Namun hal itu semua dianggap merupakan upaya pembunuhan karakter Ketua DPRK Agara di tengah sinergitas legislatif dan eksekutif saat menjalankan tugas kata Ketua DPC LSM PERKARA (Pemerhati Kinerja Aparatur Negara) Aceh Tenggara, Izharudin kepada Realitasonline pada Minggu (2/7/2023).
Dijelaskannya, mosi tidak percaya itu ditandatangani sejumlah anggota dewan terhadap Ketua DPRK, sehingga kami menilainya ini murni ada pembunuhan karakter terhadap Denny Febrian Roza di tengah konsisten menjalankan tugas sebagai pimpinan DPRK Agara dalam membenahi tata kelola pemerintahan selama ini.
Baca Juga: Mitsubishi Membuka Pemesanan XFC Concept dengan Booking Fee 5 Juta
Seperti kita ketahui bersama Denny Febrian Roza merupakan politikus Golkar. Saat ini menjabat sebagai sekretatis DPD II Golkar Aceh Tenggara.
Denny semakin disenangi masyarakat, sejauh ini semua kebijakan selama menjabat Ketua DPRK yang langsung memihak kepada masyarakat kelas bawah.
"Popularitas dirinya sesama aktor politik pun semakin diperhitungkan, sehingga berbagai upaya untuk meredupkan karir politik Denny F Roza itu di antarannya dengan cara membuat surat mosi tidak percaya oleh anggota dewan. Ini merupakan pembunuhan karakter Ketua DPRK secara langsung," kata Izharudin.
Baca Juga: Kejari Padangsidimpuan Ucapkan Selamat Hari Bhayangkara Ke-77
Menurut Izharudin, mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRK yang dilakukan oleh anggota DPRK Agara itu tidak ada alasan yang jelas.
Apa lagi alasan mereka hanya terkait kolusi dengan pejabat Bupati Syakir. Hal Ini benar-benar tidak masuk di akal.
Untuk itu kita meminta kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar untuk tidak mudah percaya terhadap surat mosi tidak percaya tersebut.
