Petani di Aceh Utara Kompak Layangkan Surat Terbuka Ke Presiden Joko Widodo, Begini Bunyi Suratnya

photo author
- Rabu, 26 Juli 2023 | 16:00 WIB
Irigasi Waduk Krueng yang dikeluhkan petani dari sembilan kecamatan di Aceh Utara sehingga melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. (Realitasonline.id/Dokumen)
Irigasi Waduk Krueng yang dikeluhkan petani dari sembilan kecamatan di Aceh Utara sehingga melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. (Realitasonline.id/Dokumen)

Bapak Presiden Republik Indonesia

Ir. H. Joko Widodo

Di

Jakarta

Dengan hormat,

Semoga Bapak Presiden selalu amanah, adil serta mendapatkan ridha Allah Tuhan Yang Maha Esa dalam memimpin NKRI.

Dari Samudra Pasai sebuah negeri kecil yang pernah berdaulat di Aceh Utara, Nanggrou Aceh Darussalam yang pernah dikunjungi oleh Ibnu Batutah dan Marcopolo dalam pengembaraannya, izinkan kami menulis surat terbuka kepada Bapak Presiden melaporkan tentang sebuah irigasi yang telah hancur yaitu “IRIGASI KRUENG PASE”

Irigasi Krueng Pase terletak di Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, berjarak +- 20 KM dari Kota Lhoksukon.

Bendung ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1931 ketika Indonesia belum merdeka, dengan memafaatkan sumber air dari sungai Krueng Pase. Irigasi Krueng Pase ini melayani mencapai 8922 Ha. sawah, yang berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No.14/PRT/M/2015 merupakan tanggungjawab dan wewenang pemerintah pusat ( <3000 Ha.). Areal yang diairi oleh irigasi ini meliputi 9 Kecamatan yang berada dalam wilayah 8 Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan satu Kecamatan di Kota Lhokseumawe.

Baca Juga: 12 Mobil Patroli Polisi Di Medan Ini Dilengkapi Fitur Canggih dan Senjata Api Bisa Bikin Pejahat Jalanan Keder

Akibat besaran debit air dan bencana alam banjir yang terjadi pada tanggal 24 April 2008, bendung irigasi Krueng Pase mengalami kerusakan berat dan patah, hal ini dikarenakan faktor umur konstruksi yang sudah cukup tua dan kurangnya perawatan pada saat itu, serta dampak dari bencana gempabumi pada tanggal 26 Desember 2004 yang mempengaruhi kestabilan konstruksi sehingga mengakibatkan kerugian petani sawah yang tidak dapat menanam padi selama tiga (3) tahun lebih atau enam (6) kali musim tanam.

Dalam rangka mendukung swasembada dan kedaulatan pangan nasional, kami masyarakat Pasai, Kabupaten Aceh Utara mengharapkan Bapak Presiden Republik Indonesia menaruh perhatian khusus untuk pembangunan Irigasi Krueng Pase tersebut.

Hingga saat ini lanjutan pembangunan belum terlaksana dan pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara maupun pemerintah daerah , Propinsi Aceh belum mampu menanggulanginya.

Baca Juga: Hendak ke Masjid Jadi Imam Shalat Subuh, Ustad Maulana Yusuf Daulay Dibegal

Saat ini akibat gagal panen yang terus menerus karena ketiadaan air irigasi mengakibatkan masyarakat di 9 Kecamatan yaitu Kec. Meurah Mulia, Kec. Samudera, Kec. Tanah Pasir, Kec. Syamtalira Aron, Kec. Nibong, Kec. Tanah Luas, Kec. Matangkuli, Kec. Syamtalira Bayu di wilayah Aceh Utara dan Kec. Blang Mangat di wilayah Kota Lhokseumawe sudah mulai terancam kelaparan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X