Realitasonline.id - Bireuen | Sejumlah tim pendukung dan pasukan pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen nomor urut 1 sepertinya belum bisa move on. Tim pemenangan pasangan Murdani Yusuf dan Abdul Muhaimin (Mu'min) ini masih menggelar demo mendesak penegak hukum untuk menangkap yang dianggap aktor money politik.
"Padahal KIP Bireuen sudah melakukan pleno dan menetapkan pasangan H Mukhlis Razuardi sebagai pemenang Pilkada Bireuen," ujar seorang warga Bireuen yang ditemui Realitasonline.id, Kamis (12/12/2024)
Warga salah satu desa di Bireuen yang enggan dipublis identitasnya mengaku heran dengan cara pandang peserta demo.
Baca Juga: Bank Indonesia Berkolaborasi Dengan BPBD Gelar Sosialisasi dan Simulasi Bencana
"Setahu saya Paslon nomor urut 3 berhasil meraih suara 56 persen. Sedangkan dua paslon lain masing - masing memperoleh 32 dan 12 persen. Tapi sampai hari ini mengapa ada yang belum bisa move on,"ujar seorang guru yang bertugas di Kecamatan Peusangan.
Pantauan Realitasonline.id, sejumlah massa yang merupakan Tim Sukses dari Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bireuen nomor urut 01 Murdani Yusuf- Abdul Muhaimin kembali menggelar unjuk rasa pada Kamis 12 Desember 2024.
Massa mengatasnamakan Gerakan Aliansi Masyarakat Bireuen (GAMB), dikoordinir oleh Iskandar alias Tuih yang merupakan Ketua Keamanan dan Satgas Paslon 01, sekaligus saksi Paslon Mu'Min di Kecamatan Peusangan pada pleno penghitungan suara beberapa waktu lalu.
Baca Juga: KPU Paluta Pastikan Belum Ada Permohonan Gugatan Hasil Pilkada 2024 Ke MK
Memulai aksinya massa berkumpul di di depan Mapolres Bireuen, setelah melakukan orasi selama 20 menit serta membentangkan sejumlah spanduk, massa bergerak ke kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bireuen, di kawasan Paya Lipah Kecamatan Peusangan.
Menurut informasi yang diterima media ini, massa yang hadir dalam aksi unjuk rasa tersebut rata-rata Tim Sukses dan Saksi TPS dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen nomor urut 01 Murdani Yusuf - Abdul Muhaimin yang kalah telak pada Pilkada lalu.
Tuntutan massa dalam unjuk rasa kali ini tak berbeda jauh dari aksi sebelumnya di kantor DPRK Bireuen pekan lalu. Ketika itu mereka menuntut aparat penegak hukum, menangkap aktor politik uang pada kontestasi pilkada, meski isu ini tak pernah terbukti.
Selain itu pentolan demonstran menuding pihak penyelenggara Pilkada telah berbuat curang, karena paslon 01 yang mereka dukung mengalami kekalahan dengan jumlah sangat signifikan.