Relaitasonline.id - Abdya | Segudang potensi Desa (Gampong) Kaye Aceh Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus dikembangkan pada era kepemimpinan Kepala Desa (Keuchik) Abdul Rasyid.
Bahkan kini Desa Kaye Aceh telah memiliki wahana Arum Jeram yang difasilitasi melalui pokok pikiran (Pokir) Safaruddin ketika masih menjabat Wakil Ketua DPR Aceh tahun 2023 silam.
Di samping itu kolam pemandian yang digagas Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta wisata dari berbagai kalangan.
"Kolam pemandian itu kita buat melalui program Dana Desa (DD), yang dikelola langsung oleh BUMG termasuk wahana Arum jeram. Kemudian pihak TNGL juga menyumbang satu unit speed boat," kata Keuchik Abdul Rasyid, Kamis (26/6/2025).
Demi mendukung wahana Arum Jeram yang juga dikelola BUMG Kaye Aceh itu melalui pokir Safaruddin ketika itu menyumbang tiga unit perahu karet sebagai sarana menantang derasnya daerah aliran sungai (DAS) Krueng Baru.
Keuchik Abdul Rasyid mengatakan, lokasi arung jeram Gampong Kaye Aceh diberi nama wahana wisata BUMG Muara Lauser.
Untuk kategori arung jeram, wahana BUMG Muara Lauser memiliki tiga grade sungai atau tingkat kesulitan 1, 2 dan 3 dengan jarak tempuh bervariasi.
"Kalau untuk katagori famili atau air dengan kekuatan tenang, wahana arung jeram dimulai dari bawah jembatan menuju kearah muara perbatasan sungai dan laut," terang Keuchik Rasyid.
Dengan jumlah penduduk 1.290 jiwa, Keuchik Rasyid akan terus berbenah untuk memajukan desanya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Selatan.
"Selama diberikan amanah sebagai Keuchik, saya akan melakukan semampu mungkin untuk membuat perubahan di Desa Kaye Aceh. Apalagi, desa ini sangat identik dengan zona wisata," ungkapnya.
Baca Juga: Bolu Meranti dan Wajir Seafood Medan, Kuliner Khas yang Dapat Dukungan PGN, Hemat Hingga 50 Persen
Dalam tiga tahun berjalan masa jabatannya, Keuchik Rasyid terus menciptakan inovasi-inovasi terbaru melalui dana desa dan dana alokasi Gampong (ADG).
"Dalam program ketahanan pangan, kita mengalokasikan pembelian pupuk non subsidi untuk para petani desa kita. Kemudian pada pemberdayaan, kita juga mengalokasikan bantuan tunai langsung (BLT) termasuk terobosan lainnya demi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," demikian tandasnya. (Zal)