Bireuen - Realitasonline.id | Tidak mungkin Polisi tidak mampu mengungkapkan kasus dugaan pembakaran Balai Pengajian Muhammadiyah Samalanga. Hal itu ditegaskan Ketua Bidang Litigasi Layanan Bantuan Hukum Pimpinan Pusat (LBH-PP) Muhammadiyah, Kamis (15/6/2023).
Kepada Wartawan setelah melihat Balai Pengajian Muhammadiyah Samalanga di Desa Sangso Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen yang hangus diduga dibakar pihak tertentu, Ketua Bidang Litigasi LBH - PP Muhammadiyah, Gufroni menyebutkan tidak yakin pihak Kepolisian tidak mampu mengusut tuntas kasus dugaan pembakaran/ perusakan Balai Pengajian Muhammadiyah Samalanga.
Baca Juga: Di Ajang PENAS Padang 10 Pengurus KTNA se Sumut Silaturrahmi Dengan Syahrul Pasaribu
Ketua Bidang Litigasi LBH - PP Gufroni menyebutkan, pihak Muhammadiyah sudah menyerahkan barang bukti berupa CCTV kepada Polisi. CCTV itu menurut Gufroni sudah dikaji oleh Tim Inafis, sehingga bisa dilihat siapa yang melakukan pembakaran.
"Dengan adanya CCTV itu kami berharap polisi bisa menangkap pelakunya," ujar Gufroni.
Ia juga menyebutkan, Polri memiliki peralatan yang mampu mendeteksi pelaku kriminal, dan peralatan tersebut diyakini mampu mengungkap kasus yang telah berulang kali terjadi.
"Kalau Polres tidak sanggup bisa saja CCTV dikirim ke Mabes untuk dikaji, ditelaah, Insya Allah pelaku tertangkap. Tidak mungkin dengan alat canggih yang dimiliki Polisi tidak tertangkap pelakunya," tegasnya.
Lainnya sebut Gufroni negara tidak boleh kalah dengan pihak pihak intoleran.
Baca Juga: Jelang PON 2024 Aceh Sumut, Pelatda Cricket Terkendala Fasiltas Latihan
"Kami menuntut kepada negara untuk memberikan perlindungan," harapnya.
Kasus pembakaran/ perusakan di lahan Masjid Taqwa Muhammadiyah Samalanga di Desa Sangso Kecamatan Samalanga, sebut Gufroni sudah 4 kali dilaporkan ke Polres Bireuen oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Samalanga M Yahya Arsyad. Namun, sebut dia tidak satupun yang bisa dituntaskan.
Aksi perusakan dan pembakaran Masjid Taqwa Muhammadiyah di Desa Sangso Samalanga, Gufroni menduga ada keterlibatan pihak pihak tertentu dalam peristiwa tersebut, sehingga sejauh ini Polres Bireuen belum bisa menindak tegas pelaku dibalik peristiwa itu.
Baca Juga: Nasabah BRI Labuhanbatu Mengeluh Karyawan Kebun Dipersulit Dapatkan Kartu ATM
Ditanya Realitasonline.id tentang kunjungan Tim itu ke Mapolres Bireuen pada Kamis pagi (15/6/2023), Gufroni yang didampingi Ikhwan Fahrojih membenarkan telah bertemu Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja.