Kutacane - Realitasonline.id | Harga pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) masih belum bisa terselesaikan, bahkan mencekik leher para petani. Padahal daerah ini merupakan salah satu wilayah sektor pertanian cukup luas di wilayah Provinsi Aceh bagian Tenggara.
Ironinya, masalah pupuk urea bersubsidi dari tahun ke tahun tidak bisa terselesaikan, sehingga ada terkesan APH (Aparat Penegak Hukum) tutup mata, sehingga saat ini nasib para petani di Agara dianggap belum merdeka dari para 'penjajah' kios pengecer dan distributor pupuk.
Kondisi tersebut terus berlangsung, dilakukan oknum-oknum elit hanya mencari keuntungan pribadi, dalam menjual pupuk urea bersubsidi di Bumi Sepakat Segenap, tanpa ada tindakan dari pihak yang berwenang.
Baca Juga: 73 Ha HGU PTPN2 Lau Barus Baru Mulai Ditanami Sawit, 30 Bulan Harus Panen Perdana
Kendati, ada pembiaran terhadap harga pupuk urea bersubsidi yang sangat tidak wajar. Namun ada keanehan terhadap Pupuk Indonesia (PI), seolah-olah pengawas dari PI, tidak mau tahu tentang bagaimana sebenarnya harga pupuk urea bersubsidi di Agara.
Sebagaimana diketahui, harga pasaran pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Aceh Tenggara saat ini, mulai dari Rp 150-Rp 200 ribu per sak. Padahal sesuai dengan Permentan nomor 49 tahun 2020 Harga Eceran Tertinggi (HET), hanya Rp 112.500 per sak.
Baca Juga: Puluhan Hektar Kelapa Sawit di Desa Silo Baru Diduga Masuk Areal Hutan Mangrove
Informasi yang dihimpun Realitasonline.id, Selasa (04/07/2023) dari beberapa anggota masyarakat petani, di Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Lawe Sigala-gala, harga pupuk urea bersubsidi di dua kecamatan mencapai Rp 150-200 ribu.
"Pupuk urea bersubsidi dijual secara bebas dan terang-terangan di atas harga HET. Namun hal itu terkesan tidak ada tindakan dari APH. Ada kesan APH tutup mata," kata salah seorang masyarakat petani tidak ingin disebut namanya, di Kecamatan Darul Hasanah kepada Realitasonline.id, Selasa (04/07).
Baca Juga: Ini Tempat Hangout di Lubuk Pakam yang Bikin Betah Warga Deli Serdang Mau Coba!
Masyarakat petani berharap Kapolda Aceh Irjen Pol Drs Al-Habib Ahmad Haydar Baagil Assegaf, segera menurunkan tim menindak lanjuti, masalah mahalnya harga pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Aceh, karena harga pupuk urea ini sudah tidak wajar. (sd)