Jakarta - Realitasonline.id | Akun hacker Bjorka menyebut negara Palestina sebagai teroris brutal. Hal itu ia ungkap buntut dari tewasnya warga Israel akibat diduga karena serangan Palestina.
"Para suster merangkul saudara perempuan mereka. Hasil dari terorisme brutal Palestina," kata Bjorka seperti dikutip dari Twitternya, Senin (10/4/2023).
"Sekeras air mata mereka harus menjadi protes global atas pembunuhan yang disengaja keji ini. Mereka yang mengaku berbicara untuk hak asasi manusia dan hak perempuan harus menemukan suaranya sekarang," imbuhnya.
Baca Juga: Saat Buka Puasa Bersama Jurnalis, Prof. Agussani : Kemajuan UMSU Tak Terlepas Dari Peran Pers
Diketahui Bjorka rajin mengkritik anggapan dunia yang salah menilai Israel. Sebaliknya, ia menyebut Palestina sebagai negara teroris.
Media-media dunia yang memberitakan kekejaman Israel dan menutupi kebrutalan Palestina juga tak lepas dari sorotannya.
"Media dunia terus mendistorsi laporan tentang terorisme di Israel - ini tidak boleh diterima," katanya lagi.
Ia menyebut salah satu media internasional asal Inggris yang suka menutup-nutupi pembunuhan warga Israel yang tidak bersalah.
Baca Juga: Polrestabes Medan Instruksi Dirikan Posko Anti Tawuran Dan Begal Di Sejumlah Titik Rawan
Bahkan ia mengubah tajuk utama media tersebut dari 'Daughter of British rabbi die in West Bank drive by shooting' menjadi 'Daughter of British rabbi murdered by a Palestinian terrorist'.
Bjorka, masih dalam cuitannya juga menyebutkan bahwa Masjid Al Aqsa tidak pernah dalam bahaya.
Walaupun pada kenyataannya polisi-polisi Israel melakukan kekerasan terhadap jemaah di Masjid Al Aqsa, itu karena mereka wajib memastikan semua berhak memiliki akses untuk beribadah.
Cuitan Bjorka pun mendapat berbagai tanggapan, salah satu warganet mempertanyakan logika Bjorka bagaimana yang selama ini warga Palestina dibantai hingga akhirnya Israel menjadi penguasa.
