artikel

Dahsyatnya Orang Tua, Berbaktilah Oleh Dr Muktarruddin MA.

Jumat, 14 April 2023 | 09:46 WIB
Ilustrasi Bakti Anak terhadap Orangtua (Realitasonline/ist)


Realitasonline.id | Secara etimologi, dahsyat artinya mengerikan, menakutkan dan amat sangat. Dahsyatnya orangtua maksudnya betapa menakutkan dan mengerikannya jika seorang anak durhaka kepada orangtua. Karena amat sangat berarti kedudukan orangtua bagi anak-anaknya baik di dunia maupun di akhirat.

Merujuk kepada Alqur'an dan hadits, adapun kedudukan orangtua itu pertama, sebagai tempat berterimaksih setelah kepada Allah swt. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyusuinya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (Q.S. Luqman 14). Maka berbuat baik atau berbakti kepada orangtua hukumnya wajib. Kedudukan dan kemuliaan kedua orangtua ditempatkan Allah setelah dirinya dan Rasulnya.

Kedua, berbakti kepadanya bagaikan mukjizat. Dikisahkan dalam Riwayat Sahih Muslim, tiga orang pemuda yang tertutup batu besar dalam gua dan secara rasional tidak akan mungkin bisa keluar. Salah satu diantaranya bertawassul kepada Allah: “Ya Allah saya memiliki kedua orangtua yang sepuh lanjut usia. Aku tidak pernah memberikan minuman susu kepada siapapun sebelum memberi kepada keduanya, ,,,demikian seterusnya mengemukakan baktinya dahulu kepada orangtua dan aku melakukan itu dengan ikhlas kepadamu. Ya Allah lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi ini maka batu itupun bergeser”. (H.R. Bukhari Muslim). Pada akhirnya ketiga pemuda itu dapat keluar dari gua itu dengan selamat.

Baca Juga: Tumbuhkan Ukhuwah Islamiyah Melalui Silaturahmi Kunci Sukses Menuju Kemajuan

Ketiga, durhaka padanya membuat celaka. “Celakalah, celakalah, celakalah, kami bertanya siapa ya Rasulullah, beliau bersabda celakalah orang yang mendapati kedua orangtuanya atau salah satu dari keduanya yang sudah lanjut usia namun tidak bisa membuatnya masuk syurga” (H.R. Muslim). Maka salah satu dosa besar itu adalah durhaka kepada kedua orangtua. Hikayat dari Pulau Sumatera, Si Sampuraga Na Maila Mar Ina dari Tapanuli, Malinkundang dari Minangkabau dan Si Kantan Anak Durhaka dari daerah Melayu, kiranya menjadi pengajaran agar jangan sampai durhaka kepada kedua orangtua.

Cara berbakti kepada kedua orangtua
Pertama, berbicaralah dengan lemah lembut dan sopan. Semakin lanjut usia kedua orangtua biasanya semakin sensitif baik secara fisik maupun mental. Itulah sebabnya al-Qur'an mengingatkan bahwa mengatakan kata “Ah” saja berdosa konon lagi membentak, memukul dan tidak menafkahi orangtua dan membiarkannya kelaparan. Rasulullah saw mengingatkan “Anta wa maaluka liabika”, artinya: Engkau dan hartamu milik ayahmu (H.R. Abu Daud). Bahkan jika seorang ayah ingin nikah dan tidak memiliki dana maka wajib bagi anaknya membiayainya jika dia mampu.

Baca Juga: Kegiatan CFD Menjadi Ajang Silaturahmi Bagi Para Komunitas

Kedua, Jangan pernah menyombongkan diri dan berdoalah untuknya. Kedua orangtua bukan padanan seorang anak. Anak diperintahkan meminta maaf kepada orangtua dan orangtua wajib menyayangi dan mendidik anaknya. Jangan karena orangtuamu tidak meminta maaf kepadamu lalu engkau balas dengan tidak meminta maaf kepadanya.

Ingat ketika engkau dalam kandungan, dijaga, disapih, dirawat bahkan ia tapaki jalan kesuksesanmu. Ingat, Allah Ingatkan: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ”Wahai Rabbku, sayangilah keduanya, karena mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. Al-Isra 24). Maka jangan sekali-kali rajin meminta maaf kepada publik di media sosial sementara lalai minta maaf dari kedua orangtua dan mertua.

Ketiga, pulanglah dan berbuat baiklah padanya. Dalam momen Ramadhan dan Idul Fitri nantinya pulanglah dan berbuat baiklah pada mereka. Dipastikan setiap orangtua merindukan kehadiran dan kehangatan bersama anak-anaknya. Karena kebahagiaan orangtua tidak lain manakala dapat berkumpul dengan anak-anaknya walaupun sesaat. Maka dari itu wahai para anak sekalian hari ini kedua orangtuamu mungkin ada yang sudah di dalam kubur.

Baca Juga: 3 Masjid Muhammadiyah di Bireuen Laksanakan Salat Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023, ini Imam dan Khatibnya

Beruntunglah engkau yang masih bisa melihat duduk kedua orangtuamu, itulah surgamu. Akan tetapi bagi mereka yang tidak punya orangtua lagi minimal engkau dapat berziarah ke pusaranya dan mendo'akannya.

Karena mereka berdualah engkau ada. Rasulullah mengingatkan “jika seseorang ingin menghubungi ayahnya di dalam kubur maka jalinlah persahabatan dengan teman ayahnya sepeninggalnya” (H.R. Ibnu Hibban). Maka terkhusus yang mudik lebaran luruskanlah niat untuk berbakti kepada orangtua dan sanak keluarga. Wallahu A’lam.

Penulis : Ketua MUI Kecamatan Percut Sei Tuan/Dosen UIN-SU Medan

Tags

Terkini

PTPN1 Regional 1 Sembelih 13 Lembu, 4 Kambing

Minggu, 8 Juni 2025 | 06:46 WIB