Jakarta - Realitasonline.id | Sikap Presiden Partai Buruh, Said Iqbal terhdap Ganjar Pranowo menjadi sorotan tajam. Said Iqbal tampak membungkukkan badannya ketika bersalaman dengan Ganjar Pranowo.
Tidak hanya itu, Presiden Partai Buruh itu pun juga mencium tangan Ganjar Pranowo selayaknya orang tuanya. Hal ini dinilai seolah Said Iqbal yang notabenenya seorang pemimpin persatuan para buruh itu tunduk kepada Ganjar Pranowo.
Sorotan tajam itu datang dari pengamat politik Rocky Gerung yang menyayangkan sikap Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.
Padahal, kata Rocky Gerung, Ganjar Pranowo belum jadi apa-apa. Dia hanyalah seorang Gubernur Jawa Tengah dan petugas Partai PDIP.
Baca Juga: Kenali 5 Produk Skincare Aman Menurut Ahlinya
Bahkan Ganjar Pranowo diketahui selalu pro terhadap Undang-Undang Omnibus Law yang dinilai tidak berpihak kepada buruh.
Seharusnya sikap Said Iqbal sebagai pemimpin partai dan pemimpin asosiasi para buruh itu bersalaman dengan berdiri tegak tanpa membungkukkan badan apalagi mencium tangan Ganjar Pranowo.
"Buruh itu kan semestinya mesti pindah dari sifat unionis yang memperjuangkan upah lalu pindah menjadi memperjuangan struktur ekonomi di Indonesia itu," kata Rocky Gerung dalam video YouTube, seperti dilihat Jumat (5/5/2023).
"Ganjar belum jadi apa-apa dan orang tahu selama ini jadi Gubernur Jawa Tengah selalu pro Omnibus Law yang menyebabkan banyak buruh terlantar. Dia itu nggak memperhatikan kesejahteraan mereka (buruh)" tegas Rocky Gerung.
Baca Juga: Kemnaker Buka Beasiswa, Kuliah D3 hingga D4 di Polteknaker Gratis Seratus Persen
Sikap Said Iqbal yang seolah tunduk dan patuh kepada Ganjar Pranowo itu pun disayangkan. Walaupun teranyar Gubernur Jawa Tengah itu pun telah dipilih Ketum PDIP Megawati menjadi bakal calon presiden. Namun, tetap saja, Rocky menganggap Ganjar belum jadi apa-apa.
Dengan bersikap seperti itu, Said Iqbal dinilai merendahkan kaum buruh melalui gesturnya yang mencium tangan sambil membungkuk kepada anak buah Megawati itu.
"Jadi walaupun apapun elemen di belakang (Ganjar) itu tetap Omnibus Law itu menghina buruh itu, dasarnya atau mengeksploitasi buruh," tandasnya. (IP/IP)