Realitasonline.id | Beberapa negara di Eropa dan Amerika saat ini sedang dilanda cuaca panas.
Termasuklah Spanyol saat ini, karena lebih dari 10 wilayah yang berada dalam siaga merah karena suhu mencapai 40 derajat Celcius.
Gelombang panas saat ini dikaitkan dengan isu krisis iklim yang kembali lagi banyak diperbincangkan.
Cuaca panas sempat melanda Indonesia pada April 2023 lalu.
Baca Juga: Hapus Tingkatan Kelas BPJS Kesehatan, Menkes: Itu Bukannya Dihapus Tapi...
Berdasarkan BMKG, bahwa suhu panas yang ada di Indonesia merupakan suatu fenomena akibat gerak suhu matahari dari satu siklus yang biasa dan terjadi pada setiap tahunnya.
Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama pada setiap tahunnya.
Pentingnya isu terkait lingkungan dan perubahan iklim, maka perwakilan dari perkumpulan anak muda pamflet generasi, N. Aidawardhani mengatakan bahwa penyampaian edukasi ataupun kampanye lingkungan perlu dilakukan secara kreatif.
Baca Juga: Berita Viral Begal Sadis di Kota Medan Bikin Merinding Warga Aceh Tamiang
"Karena isu lingkungan dan krisis iklim menjadi topik yang sering kali terasa jauh dari kita. Khususnya tinggal di wilayah urban tidak terdampak langsung pada kerusakan lingkungan," kata Aida dilansir dari healthliputan6.com.
"Di Jakarta sendiri contohnya sudah sangat terasa bagaimana cuaca tidak menentu berubah dan membuat banyak rencana terhambat. Banyak para petani di ladang ataupun masyarakat hanya bergantung dengan alam, sedangkan iklim Sedang krisis dan memberikan dampak yang besar," tambahnya.
Baca Juga: Astaghfirullah, Panji Gumilang Kembali Jadi Sorotan, Sebut Al-Qur'an Seperti Koran
Konteks tersebut sangat terasa dan jauh membuat Aida dan rekan-rekannya mencoba membawa isu tersebut ke dalam perubahan iklim dengan cara yang dekat kepada anak muda.
"Kami gunakan metode teater forum, sebuah cara dalam menyampaikan suara tanpa perlu berbicara melainkan dengan bahasa tubuh. Karena, aktivitas seperti itu juga memerlukan tubuh dalam berjuang," sambungnya.