Jakarta - Realitasonline.id| Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma dan anak usahanya Kimia Farma serta Indofarma meraih penghargaan dari Kementrian Kesehatan. Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Penghargaan dari Kementrian Kesehatan yang diserahkan kepada Bio Farma untuk kategori Industri Farmasi yang Memproduksi Bahan Baku Obat Kimia, Natural, Produk Biologi, dan Zat Aktif Vaksin dan Serum dengan Bahan Baku Dalam Negeri pada kegiatan Forum Hilirisasi dan Peningkatan Penggunaan Sediaan Farmasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Bio Farma dianugerahi sertifikat penghargaan dari Kementrian Kesehatan sebagai Industri Farmasi yang Memproduksi dan Memformulasi Produk Biologi dan Zat Aktif Vaksin.
Kimia Farma mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai industri farmasi dengan item paling banyak menggunakan Bahan Baku Obat (BBO) produksi dalam negeri, sementara Indofarma mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai Industri Farmasi yang Menggunakan Bahan Baku Obat (Active Pharmaceutical Ingredient) PARACETAMOL Produksi Dalam Negeri.
Forum Hilirisasi dan Peningkatan Penggunaan Sediaan Farmasi yang bertempat di Hotel Borobudur Jakarta ini dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Menkes menyampaikan dalam rangka mendorong pembangunan industri farmasi dan alat kesehatan secara hulu dan hilir, perlu membangun ekosistem, melakukan pemetaan masalah, perizinan, transparansi data, regulasi yang memaksa dan insentif sehingga dapat meningkatkan minat industri berinvestasi dalam memproduksi bahan baku obat dan alat kesehatan.
Baca Juga: Siap-siap Tulungagung Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Gubernur Jatim Keluarkan Surat Keputusan
Hal ini sebagai upaya mewujudkan kemandirian kefarmasian dan alat kesehatan, meningkatkan layanan masyarakat dan Indonesia lebih siap dalam menghadapi tantangan pandemi berikutnya.
“Oleh karenanya, Pemerintah berusaha menyusun aturan hilirisasi bagi industri farmasi tersebut dengan keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK01.07/Menkes/1333/2033 tentang peningkatan penggunaan sediaan farmasi yang menggunakan bahan baku produksi dalam negeri” papar Menkes.
“Keputusan itu tidak hanya akan berbicara soal farmasi yang memproduksi obat saja. Namun juga alat kesehatan, alat tes diagnosis, vaksin dan lain sebagainya” ujarnya.
Baca Juga: Polres Tulungagung Terjunkan Ratusan Personel Polisi RW di Tengah Masyarakat
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan bahwa penghargaan yang diterima ini merupakan bukti atas komitmen Biofarma Group dalam penggunaan bahan baku dalam negeri pada setiap produk yang dihasilkan.
“Penghargaan yang kami terima ini tentunya menjadi suntikan semangat bagi kami untuk meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Perindustrian RI yaitu Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional” ungkap Honesti.
“Inovasi Vaksin terbaru Bio Farma yaitu vaksin Covid 19 yang diberi nama Vaksin Indovac memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hampir 90%, melebihi dari yang telah ditetapkan," sebutnya.
Artikel Terkait
Kolaborasi Biofarma dan FIADIFA Berikan Tali Kasih Ramadhan 1444 H
Dihadapan Wisudawan SBM ITB, Dirut Biofarma Honesti Basyir Cerita Selamatkan Indonesia Lewat Vaksin
Mudik Dinanti, Biofarma berangkatkan 1.230 Pemudik, Gratis
PLN Gandeng Biofarma Sediakan Layanan Kesehatan Pegawai dan Pensiunan