MEDAN – realitasonline.id | Dalam menghadapi tantangan berbeda di masa depan, sangat penting membangun kesadaran baru bagi guru-guru di Kota Medan. Apa yang diajarkan guru saat ini belum tentu sesuai dengan kebutuhan anak di masa depan.
Demikian disampaikan oleh Prof. Syawal Gultom,M.Pd dalam rapat terbatas antara Universitas Negeri Medan, Dinas Pendidikan Kota Medan dan Tanoto Foundation di Ruang Rapat Senat UNIMED, Jum’at (4/9/2020).
Rapat ini sebagai tindaklanjut webinar sebelumnya tentang “Optimalisasi Peran Orang Tua dalam mendampingi anak Belajar Di Rumah (BDR)”. Webinar ini menghadirkan ribuan guru dan orang tua seluruh SMP di Kota Medan.
Prof. Syawal mengapresiasi langkah Kota Medan yang cukup responsif menghadapi situasi pembelajaran di masa pandemi dengan memberi ruang untuk orang tua berperan lebih besar.
“Justru inilah yang dicita-citakan Ki Hajar Dewantoro agar orang tua bisa menjadi guru, dan rumah bisa menjadi sekolah. Pandemi memaksa situasi ini harus dan bisa dilaksanakan, hanya kita perlu menyiapkan strategi pembelajaran agar bisa efektif. Pengalaman Jepang dan Vietnam yang lebih cepat menjadi negara maju karena peran orang tua yang lebih besar dalam pendidikannya,”katanya.
Prof Syawal bahkan, menantang Kota Medan bisa menjadi rujukan pendidikan di Sumatera Utara dengan melibatkan sebesar-besarnya orang tua berperan aktif dalam pendidikan. Justru peran orang tua ini akan lebih bermakna dalam pengembangan karakter siswa dan pengembangan kompetensi yang relevan ketika belajar di rumah.
“Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama adalah hal yang sangat penting di masa depan. Untuk itu kedua hal ini harus bisa diajarkan selama pembelajaran dan menyatu di semua mata pelajaran. Siswa yang lambat dalam berkomunikasi dan bekerjasama akan gagal di masa depan,”ujarnya.