"Kata kuncinya di masa pandemi adalah digitalisasi. Kita harus melakukan digitalisasi dalam seluruh sektor. Jepang sudah melakukan itu, dan kita harus menuju ke situ," tandasnya.
Unpab sendiri, kata Isa Indrawan, tetap melakukan blended learning (pembelajaran campuran). Ini sesuai dengan program Mendikbud Nadiem Makarim lewat Kampus Merdeka atau merdeka belajar.
Baca Juga : Kembali Longsor, Perempuan di Taput Gotong Royong Singkirkan Material Longsoran
"Jadi ke depan 60 - 70 persen mata kuliah yang diajarkan ke mahasiswa tak lagi belajar di kampus. Jika ada 150 SKS, lebih separuhnya akan belajar di luar kampus. Ini perpaduan KKNI dengan blended elearning," kata Isa Indrawan.
Narasumber lainnya, Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahid Hasibuan mengakui, penularan Covid-19 di Sumut belum dapat diputus. Bahkan, sejak New Normal, yaitu pasca Idul Fitri, penularan Covid-19 makin meningkat.
"Isu New Normal telah ditafsirkan secara salah oleh sebagian besar masyarakat. New Normal seolah-olah tak ada lagi pembatasan-pembatasan atau protokol kesehatan. Sejak saat itulah, penularan Covid-19 naik di Sumut. Sekarang hampir setiap hari kita mendengar ada yang meninggal gara-gara Covid-19," kata Alwi.
Untuk itu, Alwi mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M lawan Covid, yaitu memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan sesering mungkin.
Sedangkan Rosmawati Nadeak menyatakan terkesan dengan Webincang Unpab yang digelar di tengah-tengah rimbunnya pepohonan.
Baca Juga: Gelar Aksi, MPU Aceh Diminta Ikut Andil Atasi Kisruh Umat di Abdya