“Jadi dengan sistem ini transparansinya itu memang sudah jelas, tidak ada ‘permainan’, sehingga insyaallah hasilnya pun penuh dengan kejujuran,” sebutnya.
Pelaksanaan sistem ini dengan menghadirkan peserta ujian bertujuan untuk menghindari ganguan jaringan internet.
Pada 3 tahun sebelumnya, pelaksanaan UM PTKIN ujiannya masing-masing dari rumah. Banyak kendala yang dihadapi, terutama masalah jaringan atau koneksi.
“Kita hadirkan peserta ujian ke kampus IV ini, dimana sistem koneksinya lebih bagus. Alhamdulillah tidak ada kendala hingga hari ini,” katanya.
Rektor menyebutkan, pada 2023 ini UINSU menerima mahasiswa sebanyak 6500 orang. Jumlah tersebut dirinci penerimaan dari SNBP 585 orang, SNBT 831 orang, SPAN-PTKIN 1.710 orang, UM-PTKIN 2.419 orang dan Mandiri 955 orang.
Wakil Rektor I Prof Dr. Hasan Asari MA menambahkan, UM-PTKIN merupakan kelanjutan dari SPAN-PTKIN. Kedua jalur tersebut merupakan jalur masuk ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.
Baca Juga: Tim Asistensi Kinerja Bidang Humas Polda Sumut Berkunjung Ke Polresta Deli Serdang
Perbedaannnya yaitu SPAN-PTKIN dilakukan tanpa ujian tertulis dan khusus untuk siswa (calon mahasiswa) yang berprestasi.
Sedangkan UM-PTKIN dilaksanakan dengan menggunakan SSE untuk semua calon peserta lulusan SMA/Sederajat. Hasilnya akan diumumkan pada 23 Juni 2023.
Mengenai sesi ujian di Panitia Lokal UIN SU sebanyak 16 sesi dimana per harinya dilakukan 3 sesi dan pesertanya sebanyak 280 orang mengikuti ujian di 14 ruangan.
Dia menyampaikan, prodi S1 di UINSU jumlah 41 Prodi. UM PTKIN dan SPAN jalur keagamaan 31 Prodi, dan jalur umum SNBP dan SNBT ada 10 prodi.
Peminat terbanyak pada tahun ini, katanya tetap seperti tahun-sebelumnya, yakni Pendidikan Agama Islam, Perbankan Syariah, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Akuntansi Syariah dan Ekonomi Islam. (AY)