Realitasonline.id | Pembelajaran keperawatan adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencapai terwujudnya pendidikan keperawatan yang membentuk pribadi seorang perawat yang profesional. Dengan menghasilkan seorang perawat yang profesional, maka akan memberikan manfaat yang baik terhadap pasien yang datang ke rumah sakit dan sedang membutuhkan perawatan.
Pembelajaran keperawatan disampaikan dengan berbagai metode seperti metode ceramah, diskusi bersama dan diskusi grup kecil atau small group discussion. Metode pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan diskusi bersama dinilai kurang efektif dan kurang banyak ilmu yang dapat diserap oleh mahasiswa. Hal ini dikarenakan, banyaknya mahasiswa yang mengikuti pembelajaran keperawatan sulit membagi fokusnya dengan komunikasi satu arah.
Metode ceramah dan diskusi bersama ini hanya fokus terhadap penjelasan dan opini pendidik. Dalam kegiatan diskusi bersama nyatanya juga hanya beberapa mahasiswa yang memiliki inisiatif untuk bertanya dan memberikan jawaban. Sedangkan mahasiswa lain hanya duduk, diam, mendengarkan, mengantuk bahkan bosan dengan suasana kelas yang kurang memicu semangat mereka dalam berpikir untuk memberikan umpan balik.
Untuk membangun pengetahuan ilmu keperawatan yang kuat terhadap mahasiswa keperawatan, tentu perlu pembelajaran yang dilakukan secara efektif. Oleh karena itu, metode pembelajaran dengan small group discussion merupakan salah satu solusi terbaik.
Small group discussion adalah pembelajaran dengan membentuk kelompok kecil antara mahasiswa keperawatan dengan tujuan supaya masing-masing mahasiswa memiliki inisiatif dalam membahas satu topik pembelajaran tertentu. Dengan membahas 1 topik tersebut, akan menuntut mahasiswa dalam mempelajari lebih dalam dan memahaminya.
Menerapkan metode small group discussion dapat menjadi metode yang sangat menyenangkan di dalam kelas. Mahasiswa dapat belajar berbicara untuk menyampaikan hasil diskusi mereka dan belajar untuk memberikan opini pribadi terkait topik pembahasan kelompok lain. Akan tetapi, hal ini tidak boleh lepas dari peran pendidik sebagai fasilitator, yang menjadi penengah dalam berjalannya diskusi tersebut.
Dengan fasilitator dari pendidik, tidak akan membuat bingung mahasiswa karena perdebatan yang panjang. Pendidik mengambil peran jalan tengah dan membantu melengkapi kekurangan dari kelompok yang sedang melangsungkan diskusi tersebut.
Baca Juga: SSE UM PTKIN Digelar , Rektor UINSU Prof Nurhayati: Daya Tampung 2.419 Kursi
Berdasarkan hasil penelitian (Rusyani & Priyono, 2023) tentang pelaksanaan small group discussion pada mahasiswa keperawatan menunjukkan hasil yang baik (84,86 persen). Mahasiswa lebih aktif dengan penerapan metode small group discussion, memiliki kontribusi dalam bertukar pendapat, adanya sikap kolaborasi yang baik sesama kelompok mahasiswa dalam memahami topik pembelajaran yang diberikan.
Selain itu, mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar untuk mempersiapkan diskusi kelompoknya masing-masing dengan sebaik mungkin.
Baca Juga: USU Berkolaborasi Dengan Babson College USA Kembangkan Ekosistem Entrepreneurial University
Uraian di atas, secara garis besar mengungkapkan beberapa keuntungan dalam pelaksanaan metode small group discussion pada pembelajaran keperawatan. Sehingga dalam hal ini, penulis mengharapkan metode small group discussion menjadi metode terbaik yang menyenangkan, membantu ilmu keperawatan dapat tersampaikan dengan baik serta dapat membentuk pribadi perawat yang profesional baik dari cara komunikasi dan tindakan keperawatan yang dilakukan kepada pasien.