Langkat - Realitasonline.id | Tewasnya Satria Aritonang (35) warga Afdeling V Kwala Sawit Desa Sei Serdang ditemukan warga di sekitar pinggiran Sungai Batang Serangan, Rabu (11/10/2023) lalu, tidak hanya berujung pengrusakan aset Kantor Rayon Kwala Sawit, tapi juga berimbas penguasaan lahan sawit ala preman menjarah sawit milik PTPN II.
Ironisnya, saat kelompok ormas kepemudaan melakukan pengrusakan serta mengusai dan menjarah kelapa sawit secara masal, para oknum petugas keamanan BKO TNI menghilang.
Informasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, kemarahan sekelompok ormas tersebut, bertindak anarkis dan melakukan pencurian massal di areal PTPN II Rayon Kwala Sawit itu, merupakan buntut dari kematian Satria Aritonang yang dituding melakukan pencurian kelapa sawit.
Baca Juga: KEREN! Putri Ariani Gemparkan Seremoni MotoGP Mandalika Dengan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Ada yang aneh dari peristiwa itu, sebab pihak security mengakui telah melakukan penangkapan terhadap korban. Namun korban berhasil melarikan diri. Kendati berusaha mengejar, namun security tidak melanjutkan pengejaran. Namun keesokan harinya korban ditemukan tewas di pinggiran sungai Batang Serangan.
Sejauh ini, belum diketahui berapa kerugian yang dialami perusahaan BUMN tersebut. Padahal kelompok ormas yang dalam beberapa bulan terakhir ini, sering melakukan kerusuhan dan pembacokan, bahkan sempat melakukan penganiayaan, serta penyekapan Polisi pada saat akan melakukan penangkapan salah seorang pelaku pembunuhan bernama Ebi.
Baca Juga: Geliat Industri Gim Indonesia, Indigo Game Berikan Peluang 9 Startup Dapatkan Kontrak Publisher GlobalBaca Juga: Walau Penjualan Lambat, Honda Brio dan Daihatsu Sigra Bersaing Jadi Mobil Terlaris di Indonesia, Avanza?
Akankah negara kalah dengan aksi kelompok massa yang juga dikenal sebagai organisasi kepemudaan yang oknum-oknumnya disebut-sebut diduga kerap mengedarkan narkoba serta menguasai pertambangan eksploitasi galian C diduga ilegal di Kecamatan Selesei tersebut?
Sampai saat ini masyarakat masih menunggu aksi aparat penegak hukum dan instansi terkait lainnya, dalam menindaklanjuti kelompok ormas yang sering menciptakan teror kepada masyarakat tersebut.
Baca Juga: Honda CB 100 Motor Klasik Digadang Irit BBM Ini Kelebihan dan Kekurangan nya!
Terpisah, Kabag Aset Kantor Direksi PTPN II Tanjung Morawa Topan Sidabalok, masih bungkam saat dikonfirmasi terkait aksi perusakan aset kantor dan penjarahan aset tandan buah segar (TBS) perkebunan plat merah tersebut, Senin (16/10/2023).(MA)