Realitasonline.id - Batubara | Sebelumnya beredar pemberitaan tentang dugaan tangkap lepas MD alias Bento. Tertulis bahwa sebagian warga melihat langsung peristiwa penangkapan itu. Menurut warga, kejadian tersebut terjadi di sebuah kedai minum sekitar bulan Juli, pukul 20.00 WIB.
Berbeda dari keterangan warga, Kasat Narkoba Polres Batubara AKP Ramses Panjaitan menyampaikan penjelasan berbeda. Dalam sebuah pemberitaan di media, Kasat mengaku tidak pernah ada penangkapan terhadap MD alias Bento.
Dua narasi bertolak belakang ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat. Di satu sisi, warga mengaku melihat langsung apa yang mereka yakini sebagai penangkapan. Namun di sisi lain, kepolisian menegaskan peristiwa itu tidak pernah terjadi.
Baca Juga: Memasuki Usia 130 Tahun, Ternyata Bank BRI Lahir dari Kas Masjid
Forum Media Masyarakat Independen Bersinergi (Formasib) angkat bicara terkait polemik dugaan tangkap lepas MD alias Bento yang mencuat di Kabupaten Batubara.
Ketua Formasib, Yusribajang, menyampaikan kritik keras atas kinerja pemberantasan narkoba yang dianggap tidak menunjukkan hasil signifikan. Ia menilai perkembangan narkoba di Batubara justru semakin meluas.
“Muak, muntah dengan penangkapan kecil dijadikan pencitraan, bandar besar dibiarkan. Formasib minta Kapolri evaluasi kinerja Polres Batubara,” ujarnya menegaskan.
Menurut Yusribajang, dugaan adanya kerja sama antara bandar narkoba dan aparat penegak hukum (APH) di Batu Bara bukan lagi cerita baru. Ia menuding ada oknum di internal Polres Batu Bara yang diduga bermain dalam peredaran narkoba.
Baca Juga: Warga Suak Nibong Abdya Buka Posko Peduli Bencana Banjir Aceh
“Penghianat sebenarnya ya mereka. Munafik kalau APH tidak bisa membersihkan narkoba di Batubara ini,” ucapnya.
Yusri juga menceritakan pengalaman pribadi saat menjadi tahanan kasus Omnibus Law di Lapas Labuhan Ruku pada 2020. Ia mengaku mendengar langsung cerita sesama tahanan kasus narkoba.
“Mereka bilang kalau tidak setor ke oknum Polres Batu Bara, ya tanggunglah akibatnya. Bahkan mereka mengatakan barang haram itu ya dari APH Polres Batubara,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa peredaran narkoba bahkan terjadi di dalam lapas. Menurutnya, pemakai dan bandar sama-sama leluasa menjalankan aktivitas di balik jeruji.
“Miris dengan negeri ini, khususnya Batu Bara. Seharusnya APH memberantas, malah mereka yang bermain,” katanya.
Yusri kemudian menyinggung kembali pemberitaan terkait dugaan tangkap lepas terhadap MD alias Bento. Ia menilai kasus tersebut menunjukkan perlunya evaluasi serius dari pimpinan kepolisian.
Baca Juga: Rumah di Abdya Kebakaran, 1 Meninggal