Nias - Realitasonline.id | SZ (27), seorang kepala sekolah dari SMK Negeri 1 Siduori di Nias Selatan, telah ditangkap dan menjadi tersangka dalam sebuah kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang siswanya, YN (17).
Insiden penganiayaan terjadi pada Sabtu (23/3), di mana YN, siswa tersebut, awalnya dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal pada Senin (15/4).
Kapolres Nias Selatan, AKBP Boney Wahyu Wicaksono, mengonfirmasi penangkapan SZ pada Jumat (26/4) sore.
Baca Juga: Ijab Qabulnya Pake Bahasa Arab, Virzha Vokalis Dewa 19 Resmi Menikah
Penangkapan ini dilakukan setelah proses penyelidikan dan pemeriksaan yang meliputi autopsi dan rekonstruksi kejadian.
SZ ditangkap setelah mendapat perawatan medis selama dua hari di rumah sakit karena sakit yang dideritanya. Keluar dari RS Stela Maris Teluk Dalam, Nias Selatan, SZ langsung diamankan oleh polisi.
YN, seorang siswa dari Desa Hiligitelio Sifitubanua, Kecamatan Somambawa, Nias Selatan, dianiaya oleh SZ pada Sabtu (23/3) sekitar pukul 09.00 WIB.
Kejadian ini berawal saat YN dan enam siswa lainnya dihukum oleh SZ, yang kemudian diduga melakukan penganiayaan terhadap YN dengan memukul bagian keningnya sebanyak lima kali.
Meski awalnya YN tidak mengungkapkan insiden tersebut kepada keluarganya, keluhannya tentang sakit kepala terus berlanjut hingga akhirnya dia dibawa ke rumah sakit.
Setelah beberapa waktu, YN akhirnya mengaku bahwa dia telah dipukul oleh SZ saat menjalani hukuman bersama siswa lainnya.
Keadaan korban semakin memburuk setelah dirawat di rumah sakit, di mana ditemukan bekas pukulan di bagian keningnya yang mengakibatkan kerusakan pada syaraf. Hal ini menyebabkan kondisi YN semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
Sekhezatulo Ndruru, ayah korban, menuntut keadilan atas kematian anaknya dan meminta agar pihak berwenang bertanggung jawab atas perbuatan pelaku. Dia juga menyoroti perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan oleh SZ terhadap anaknya.