Baca Juga: Siap-siap, Mulai 2025 Mobil dan Motor Wajib Ikut Asuransi
“Saya ingin semua perempuan bisa berbicara, speak up lah saat mendapatkan pelecehan. Jangan dipendam dan dianggap sebagai aib,” ungkap CD.
Ia juga mengajak korban pelecehan seksual lainnya untuk tidak takut berbicara dan membagikan cerita mereka agar pelaku tidak bebas berkeliaran.
CD menduga tidak ada korban lain yang melaporkan IA baik ke aplikator taksi online maupun ke pihak kepolisian, sehingga IA masih bekerja sebagai sopir taksi online.
“Saya menduga tidak ada korban yang membuat laporan, baik ke aplikator atau kepolisian. Buktinya dia masih menjadi sopir taksi online,” ujarnya.
CD meyakini bahwa dengan berbicara atau menulis mengenai pengalaman buruk, korban pelecehan seksual dapat merasa lebih tenang dan mengeluarkan energi negatif yang dipendam.
“Dengan speak up, bercerita atau menulis, secara tak langsung mengeluarkan energi negatif atas peristiwa buruk yang kita alami. Jadi, saya harap perempuan di luar sana berani speak up,” imbuh CD.
Pelecehan seksual oleh sopir taksi online ini menambah daftar panjang kasus pelecehan di layanan transportasi umum.
Banyak korban yang memilih diam karena takut atau malu, tetapi CD berharap dengan berbagi cerita, lebih banyak korban akan berani berbicara dan melaporkan pelaku pelecehan.