realitasonline.id - Khutbah I اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلى آلِه وَصَحْبِه وَتَابِعِيْهِ عَلى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَه لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰيٰتِنَآ اَنْ اَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ وَذَكِّرْهُمْ بِاَيّٰىمِ اللّٰهِ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوْرٍ
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Marilah senantiasa kita tingkatkan iman serta ketakwaan kita kepada Allah ta’ala, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Semoga kita memperoleh kemuliaan, karena dengan ketakwaan itulah derajat kemuliaan kita akan diukur oleh Allah swt.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Sebagai orang tua, kita tidak boleh mengabaikan terhadap perkembangan anak.
Kita tidak boleh bersikap masa bodoh di dalam memandang masa depan generasi kita, tetapi, kita harus senantiasa peduli dan mengkhawatirkan, jika anak cucu kita menjadi generasi yang lemah, generasi yang tidak bisa menaklukkan tantangan zaman, generasi yang menjadi beban bagi lingkungannya.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah Bagi orang tua, anak adalah permata dambaan hati, yang selalu menghadirkan keindahan di sanubari.
Anak adalah tunas tumpuan masa depan, yang diharapkan tumbuh dan berkembang, menjadi penyejuk pandang bagi orang tua, menjadi penerus atas cita-cita orang tua.
Anak, adalah amanah dari Allah subhanahu wata’ala yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya.
Untuk itu, amanah wajib kita jaga, kita rawat, dan kita pelihara, dalam rangka membentuk anak saleh. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya kurang lebih:
’’Kewajiban seorang ayah terhadap anaknya, (antara lain): hendaklah ia memberi nama yang baik; mendidiknya dengan baik; mengajarkan menulis, berenang dan memanah; tidak memberinya nafkah kecuali dengan rezeki yang halal; dan menikahkan jika usianya telah cukup.’’ (HR Hakim)
Pembentukan anak saleh tidak bisa dilakukan dengan seketika, harus melalui proses panjang, sejak anak lahir, sampai dengan mencapai dewasa.
Pembentukan anak saleh dimulai sejak pemberian nama yang baik. Nama yang baik misalnya yang mengandung pujian kebesaran Allah, mengandung kebaikan, sehingga menjadi doa bagi anak.
Memberi nama yang baik saja tidak cukup. Harus dilanjutkan dengan kewajiban kedua, yakni memberi pendidikan yang baik.