Realitasonline.id - Riyadh | Rencana pembangunan bioskop di dekat Ka'bah, situs suci umat Islam, oleh Saudi Entertainment Ventures (Seven) telah memicu perdebatan sengit di media sosial.
Proyek bioskop ini merupakan bagian dari inisiatif "Smart Mecca," yang bertujuan mengintegrasikan fasilitas hiburan modern ke dalam kota Mekkah tanpa mengabaikan makna keagamaannya.
Dilansir dari New Arab pada Kamis (29/8), proyek bioskop Mekkah adalah salah satu dari banyak inisiatif hiburan yang dicanangkan sebagai bagian dari rencana besar Saudi untuk memperluas sektor hiburan.
Bioskop ini merupakan bagian dari kontrak senilai US$2,5 miliar yang diberikan oleh Seven pada tahun 2023 untuk berbagai proyek hiburan di seluruh Kerajaan Arab Saudi.
Baca Juga: Romantis ! Seorang Pria Lamar Wanita di Stadion Bandung,
Bioskop yang sedang dibangun oleh perusahaan lokal Modern Building Leaders (MBL) terletak di distrik Al Abidiyah, dekat Universitas Umm Al Qura, dan berada di luar kompleks Masjidil Haram.
Dengan nilai proyek sebesar SR1,3 miliar (US$347 juta), bioskop ini akan menempati area seluas 80.000 meter persegi.
Pembangunan bioskop di Arab Saudi mencerminkan perubahan budaya signifikan di negara yang selama 40 tahun terakhir melarang bioskop, sebagai bagian dari norma sosial konservatif.
Larangan tersebut dicabut pada tahun 2018 dalam kerangka inisiatif Visi 2030 yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang bertujuan untuk memodernisasi ekonomi dan membuka masyarakat Saudi terhadap budaya global.
Baca Juga: Teknik Beternak Ayam Kampung Organik Bisa Bikin Orang Kaya Raya
Sejak pencabutan larangan, Arab Saudi telah memperluas infrastruktur bioskopnya dengan cepat, dan bioskop-bioskop baru telah dibuka di berbagai lokasi di seluruh Kerajaan.
Namun, rencana pembangunan bioskop di dekat Ka'bah telah menimbulkan reaksi yang beragam di kalangan publik. Beberapa orang memuji proyek tersebut sebagai bagian dari upaya Visi 2030 yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup penduduk.
Mereka melihatnya sebagai langkah positif menuju modernisasi dan integrasi fasilitas hiburan.
Sebaliknya, banyak yang mengungkapkan kekhawatiran mengenai lokasi bioskop yang dekat dengan tempat suci Mekkah. Kritik ini berpusat pada pertanyaan apakah kehadiran bioskop di area tersebut sejalan dengan nilai-nilai agama dan budaya kota suci tersebut.
