Usai Surat Protes Dokter Diani Kartini Tersebar, RS Medistra Diduga Rasis, Larang Pegawai Berhijab

photo author
- Rabu, 18 September 2024 | 12:31 WIB
Surat Protes Dokter Diani Kartini Tersebar
Surat Protes Dokter Diani Kartini Tersebar

Realitasonline.id-Jakarta | Rumah Sakit Medistra tengah menjadi sorotan setelah sebuah surat protes dari dokter spesialis, dr. Diani Kartini, tersebar luas di media sosial.

Surat tersebut mengungkapkan kekhawatiran atas dugaan kebijakan rasis yang melarang pegawai, khususnya dokter dan perawat, untuk mengenakan jilbab saat bekerja di RS Medistra.

Surat protes yang ditulis oleh dr. Diani Kartini tertanggal 29 Agustus 2024, dan ditujukan kepada manajemen RS Medistra.

Dalam surat tersebut, dr. Diani menyampaikan kekecewaannya terhadap pertanyaan yang diajukan saat wawancara kerja yang dianggap rasis. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan kesediaan calon pegawai untuk membuka jilbab jika diterima bekerja di rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Seorang Turis Asal Australia Tewas Usai Kebut-kebutan di Jalan Singaraja Bali

Dr. Diani menyoroti bahwa meskipun RS Medistra mengklaim berstandar internasional, kebijakan yang diterapkan justru mencerminkan diskriminasi.

"Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien," tulis Dr. Diani dalam suratnya.

Dia juga mempertanyakan adanya standar ganda dalam berpakaian di RS Medistra, di mana perawat dan dokter umum diwajibkan untuk tidak mengenakan jilbab, sedangkan dokter spesialis dan subspesialis bebas mengenakan jilbab.

Setelah surat tersebut viral di media sosial, dr. Diani Kartini membenarkan keaslian surat tersebut saat dikonfirmasi oleh pihak media. Dia menjelaskan bahwa surat tersebut ditulis sebagai bentuk protes atas kebijakan larangan jilbab di RS Medistra, khususnya untuk perawat dan dokter umum.

Baca Juga: Selebgram TikTok Laras Gartiana Diduga Jadi Selingkuhan, Chat Tidak Pantas Terbongkar !

“Dan saya juga langsung keluar tidak bekerja di Medistra lagi setelah peristiwa itu, tepatnya kemarin, Sabtu 31 Agustus 2024,” ujar dr. Diani, mengonfirmasi bahwa dirinya telah mengundurkan diri dari RS Medistra setelah insiden ini.

Menurutnya, diskriminasi ini sangat tidak adil, terutama karena RS Medistra seharusnya menjadi rumah sakit umum yang tidak memihak pada golongan tertentu.

Dr. Diani juga menambahkan bahwa pada wawancara penerimaan dokter umum baru-baru ini, pertanyaan mengenai kesediaan membuka jilbab masih diajukan, yang menurutnya adalah bentuk wawancara yang "tidak bermutu."

Surat protes dr. Diani Kartini ini tidak hanya viral di media sosial tetapi juga mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis. Melalui akun media sosialnya, Cholil Nafis turut menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan RS Medistra yang dianggap rasis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X