Realitasonline.id-Jakarta | Seorang wanita menjadi korban pelecehan seksual di KRL rute Serpong-Tanah Abang pada Kamis (28/11).
Kejadian ini terjadi di tengah keramaian penumpang, dan korban membagikan pengalaman traumatisnya melalui akun media sosial pribadi. Insiden ini kembali menyoroti isu keamanan dalam transportasi umum, khususnya bagi perempuan.
Kezia Dera, korban pelecehan, membagikan detail kejadian melalui akun X-nya, @Kezia_Dera. Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat ia menaiki KRL yang penuh sesak selama jam sibuk.
Dalam unggahannya, Kezia mengungkapkan bahwa seorang pria tak dikenal melakukan tindakan tidak senonoh kepadanya.
Baca Juga: Siswi SMP di Serang Jadi Korban Bullying Brutal oleh Teman Sekelas
“Teman-teman, tolong bantu viralkan siapa pun yang tahu pria tua bangka ini. Dia baru saja melakukan pelecehan seksual ke saya di KRL. Gue ngetik sambil nangis dan gemeter,” tulis Kezia, seraya membagikan video terduga pelaku.
Menurut Kezia, gerbong KRL jurusan Serpong-Tanah Abang saat itu penuh sesak, dengan banyak penumpang berdiri. Di tengah keramaian, ia merasakan kejanggalan ketika bagian tubuhnya tersentuh secara tidak pantas.
Awalnya, Kezia berpikir hal itu terjadi karena desakan penumpang lain atau barang bawaan. Namun, gerakan mencurigakan terus dirasakannya di area sensitif tubuh.
“Saya masih berpikir positif, mungkin itu tas isi dokumen atau laptop. Tapi lama-lama saya merasa ada gerakan intens yang seperti disengaja,” ungkap Kezia.
Baca Juga: Populasi Turun 77%, Jerapah Masuk Daftar Spesies Terancam Punah
Ketika kecurigaan semakin kuat, Kezia berusaha mencari tahu apa yang menyentuh tubuhnya. Setelah melihat secara langsung, ia mendapati bahwa sentuhan tersebut berasal dari tangan pelaku.
Menyadari hal itu, Kezia langsung berteriak dan meminta pelaku diturunkan di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan. Ia juga merekam video pelaku sebagai bukti.
“Saya kaget dan shock karena ternyata yang menyentuh itu bukan benda, melainkan tangan predator ini,” ujar Kezia.
Setibanya di Stasiun Pondok Ranji, dua petugas keamanan stasiun segera menghampiri. Salah satu petugas membawa pelaku, sementara petugas lain mendampingi Kezia menuju ruang pengaduan di stasiun. Dalam kondisi gemetar dan menangis, Kezia meluapkan emosinya kepada pelaku selama proses tersebut.