“Korban meninggalkan anaknya yang sakit (autis) di dalam mobil travel. Diduga korban memiliki masalah pribadi yang berat hingga melakukan aksi tersebut,” ujarnya.
Dugaan sementara mengindikasikan bahwa motif bunuh diri WI terkait kondisi finansialnya yang memburuk setelah suaminya meninggal pada 2018.
Selama ini, WI berusaha melanjutkan usaha toko onderdil sepeda motor peninggalan suaminya, tetapi bisnis tersebut mengalami pasang surut.
WI juga sempat mencoba berbagai usaha lain, termasuk berjualan makanan dan gorengan di pasar Lojejer, namun tidak membuahkan hasil yang memadai.
Baca Juga: Insiden Resto Crisbar Terbakar, Lokasi di Dekat UIN Ciputat
Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan, terutama karena WI meninggalkan anaknya dalam situasi yang rentan. Anak tersebut kini mendapatkan perhatian lebih dari pihak keluarga dan masyarakat setempat.
Komandan Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap orang-orang di sekitar mereka yang mungkin membutuhkan bantuan.
“Kami berharap masyarakat tidak segan untuk meminta pertolongan jika menghadapi tekanan berat. Ada banyak pihak, seperti psikolog dan layanan kesehatan mental, yang siap membantu,” tegas Wahyu.