kriminal

Santri Ponpes di Konawe 5 Bulan Hilang, Orang Tua Datangi Polda Sultra Minta Tanggung Jawab

Sabtu, 20 Juli 2024 | 20:17 WIB
Orang tua Agung Kurniawan (Kompas.com)

Realitasonline.id - Konawe | Orang tua Agung Kurniawan (14), santri Pondok Pesantren Thafidzul Qur'an (PPTQ) di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), menuntut keadilan atas hilangnya anak mereka sejak Februari 2024. Hingga kini, keberadaan Agung belum diketahui.

Tri Mandala P. Erindo, kuasa hukum keluarga Agung Kurniawan, mengatakan bahwa pihaknya akan mengadukan pihak pesantren ke Komnas HAM dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena dianggap tidak bertanggung jawab atas hilangnya Agung.

“Pihak pesantren terkesan lepas tangan dan tidak ada upaya untuk mencari Agung Kurniawan. Ini sangat miris mengingat seharusnya mereka bertanggung jawab sebagai lembaga pendidikan,” ujar Tri Mandala.

Langkah lain yang akan diambil keluarga adalah meminta Kementerian Agama untuk menutup sementara pesantren tersebut hingga Agung ditemukan.

Baca Juga: Berburu Popok Wewe Gombel di Kuburan Jiwut, Bagaimana Ritual yang Harus Ditempuh?

Mereka khawatir jika pesantren tidak ditutup, bisa saja ada korban-korban lain selain Agung Kurniawan.

“Mungkin ada lagi santri lain yang turut hilang tanpa ada tanggung jawab dari pihak pesantren,” tegasnya.

Menurut informasi dari keluarga Agung dan beberapa saksi lainnya, sebelum hilang, beberapa santri di pesantren tersebut diduga dieksploitasi dengan diminta sumbangan di tempat-tempat ramai seperti pasar. 

“Ini adalah bentuk eksploitasi yang sangat nyata karena dilakukan secara sistematis. Kami menduga hilangnya Agung Kurniawan merupakan korban dari tindak pidana perdagangan orang," ungkap Tri Mandala.

Baca Juga: Janji Wali Kota Susanti Dewayani Siap Perjuangkan Kesejahteraan Perawat di Kota Pematangsiantar

Orang tua Agung, terutama ibunya, Aisyah, mendesak Polda Sultra untuk mengambil alih penanganan kasus anaknya yang hilang. Aisyah menyatakan bahwa sejak laporan kehilangan anaknya lima bulan lalu, tidak ada perkembangan berarti dalam penyelidikan.

“Saya minta Kapolda Sultra untuk mengambil alih kasus ini,” teriak Aisyah dalam orasinya di depan Polda Sultra pada Senin (15/7).

Aisyah mengungkapkan keputusasaan dan kekesalannya terhadap pihak pesantren yang tidak menunjukkan itikad baik dalam mencari Agung.

“Saya mohon kepada pihak kepolisian, tolong bantu kami menemukan anak kami. Saya ingin keadilan bagi Agung,” katanya dengan suara bergetar.

Halaman:

Tags

Terkini