Realitasonline.id-Lamongan | Kasus dugaan kekerasan di sekolah kembali mencuat di Lamongan, Jawa Timur, setelah sebuah video viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan seorang guru SMP di Kecamatan Kembangbahu, Lamongan, menampar seorang siswa berkali-kali di dalam kelas.
Kejadian ini, yang terjadi pada Selasa, (24/07/2024), telah memicu reaksi cepat dari pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan (Dispendik) Lamongan, yang berkomitmen untuk menindaklanjuti insiden tersebut dengan serius.
Insiden kekerasan di sekolah ini melibatkan seorang guru bahasa Inggris di salah satu SMP negeri di Lamongan yang terlihat dalam video menampar siswa laki-laki di depan kelas.
Baca Juga: Polisi Turun Tangan Usai Viral Video Perkelahian 4 Pelajar SMP di Brebes
Dalam video yang berdurasi 34 detik, guru tersebut menampar siswa tiga kali di depan meja guru.
Kejadian ini terjadi saat siswa tersebut mengumpulkan lembar jawaban pelajaran bahasa Inggris.
Menurut informasi yang beredar, guru tersebut marah karena siswa tersebut memanggil namanya tanpa menyebutkan "Ibu" di depannya, yang dianggap sebagai tindakan tidak sopan.
Meski tidak ada kejelasan apakah tindakan siswa itu disengaja atau hanya candaan yang biasa terjadi di lingkungan sekolah, hal ini tetap memicu amarah guru tersebut.
Baca Juga: Panwaslih Bireuen Surati Pimpinan Perguruan Tinggi, Ada Apa?
Rekaman video yang diambil oleh siswa lain di dalam kelas ini segera menyebar di berbagai platform media sosial, sehingga menarik perhatian publik terhadap tindakan kekerasan di sekolah tersebut.
Dinas Pendidikan Lamongan bertindak cepat setelah video tersebut menjadi viral. Munif Syarif, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya segera mengumpulkan informasi terkait insiden ini.
"Peristiwanya baru terjadi hari ini," kata Munif.
Dinas Pendidikan telah memintai keterangan dari berbagai pihak, termasuk dari guru yang bersangkutan serta saksi-saksi lain di sekolah. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kejadian ini ditangani dengan adil dan tepat.